"Usia tanaman menghasilkan (TM) sudah berproduksi lebih awal
dari yang ditargetkan yakni 38 bulan tetapi usia 27 bulan sudah berproduksi," ungkap
dia.
Diakuinya,
hasil yang maksimal dan lebih awal tersebut juga dikarenakan dibekali dengan
bibit unggul berkualitas, penerapan standar good
agriculture practices, dan tata kelola kelembagaan dan manajemen pekebun
yang baik.
Baca Juga:
Dua Pekan Menjelang Pilkada Jakarta, Pasangan Calon Berebut Dukungan Jokowi-Anies
"Potensi peremajaan kelapa sawit rakyat dari tahun 2017 hingga
tahun 2024 seluas mencapai 52.000 Ha dari luas seluruh perkebunan sawit rakyat
di Kabupaten Musi Banyuasin seluas 155.000 ha," bebernya.
Ia
menambahkan, pihaknya menjadwalkan pada Februari 2021 nanti akan meresmikan
panen perdana PSR sekaligus me-launching hilirisasi minyak kelapa sawit
menjadi bahan bakar nabati (IVO) menjadi bensin sawit dari lahan PSR yang
dilakukan oleh pekebun rakyat, dan diharapkan dapat dihadiri langsung Presiden
RI Joko Widodo yang sebelumnya pada 2017 lalu telah me-launching program replanting
Muba yang pertama di Indonesia.
"Keberhasilan program ini juga merupakan misi strategis
nasional, yakni upaya dalam pemulihan ekonomi rakyat dampak Covid-19
di era new normal saat ini dari
sektor perkebunan, kemudian Muba Indonesia-Go Internasional untuk membuktikan
pada dunia internasional dari segala isu black
campaign tentang sawit di Indonesia. Lalu, meningkatkan kesejahteraan
petani dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan serta kebun yang
berkelanjutan (sustainable),''
tandasnya. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.