Menurutnya, respon positif dari berbagai pemimpin dunia membuka peluang bagi lahirnya langkah nyata, terutama terkait penyelesaian konflik Palestina.
“Mudah-mudahan ada terobosan dalam beberapa hari ini. Ya kita berdoa. Saya lihat ada itikad baik dari banyak pihak. Kita segera butuh gencatan senjata untuk rakyat Gaza dan penyelesaian yang substantif. Jadi saya kira alhamdulillah kunjungan saya bawa manfaat,” kata Prabowo.
Baca Juga:
Drone Tempur Anka-S Buatan Turkiye Akhirnya Tiba di Indonesia, Jalani Tes Terbang di Pontianak
Di Kanada, Presiden turut menyaksikan penandatanganan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA), perjanjian perdagangan bebas yang sudah lama dinegosiasikan.
“Ini terobosan juga. Kita sudah dengan Eropa, dengan Eropa 10 tahun, dengan Kanada juga berapa tahun. Terobosan,” jelasnya.
Sementara di Belanda, Presiden disambut langsung oleh Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima di Istana Huis ten Bosch, Den Haag.
Baca Juga:
Disambut Hangat di Amsterdam, Presiden Prabowo Awali Misi Perkuat Diplomasi Indonesia-Belanda
Dalam kunjungan tersebut, Belanda secara resmi menyerahkan 30 ribu artefak bersejarah kepada Indonesia.
Prabowo menilai hal itu sebagai wujud komitmen mempererat hubungan kedua negara.
“Saya kira itikad baik dari Belanda ingin memelihara hubungan baik dengan kita. Kemudian Ratu juga seorang, ternyata seorang ahli keuangan dan akan ke sini tanggal 25 November untuk diskusi sama ahli-ahli keuangan kita. Bagaimana untuk membantu keuangan rakyat yang belum mahir, belum pandai soal keuangan akan dibantu oleh PBB,” ucap Presiden.