WahanaNews.co | Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang dibangun sepanjang 142,3 kilometer hingga saat ini masih terus dikerjakan.
Teranyar, progres konstruksi proyek tersebut telah mencapai 79 persen.
Baca Juga:
Kereta Cepat Whoosh Jadi Transportasi Penghubung Piala Dunia U-17 Jakarta-Bandung
KCJB akan memiliki empat stasiun, yaitu Stasiun Halim Jakarta, Stasiun Karawang, Stasiun Hub Padalarang, dan Stasiun Tegalluar Bandung.
Meski menghubungkan Jakarta dan Bandung, proyek tersebut nyatanya tidak sampai menjangkau hingga ke pusat kota, melainkan hanya sampai Stasiun Tegalluar di Padalarang, Kabupaten Bandung.
Adapun jarak dari Stasiun Tegalluar dan Stasiun Hub Padalarang menuju ke Pusat Kota Bandung yaitu sekitar 19 kilometer dengan waktu tempuh 39 menit.
Baca Juga:
Tarif Kereta Cepat Jakarta Bandung Masih Gratis hingga Pertengahan Oktober
Ini artinya, para penumpang KCJB mesti naik kendaraan lagi untuk bisa sampai ke Kota Bandung.
Lalu, mengapa KCJB tidak dibangun hingga ke pusat Kota Bandung?
Presiden Director PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, mengungkapkan, alasan tidak membangun trase hingga ke pusat Kota Bandung, yaitu karena terkendala biaya pembebasan lahan yang sangat mahal.
"Karena terkait dengan biaya pengadaan lahannya. Kalau trasenya melewati Kota Bandung kan pasti sangat mahal. Jadi trase KCJB tidak sampai kota, melainkan sampai Padalarang di Kabupaten Bandung Barat dan Tegalluar di Kabupaten Bandung," kata Dwiyana dalam seminar nasional bertajuk Metode dan Teknologi Bidang Konstruksi, Rabu (8/12/2021).
Meski demikian, dengan dibangunnya Stasiun Hub Padalarang di Bandung Barat, nantinya KCJB akan terhubung dengan layanan kereta api eksisting, yaitu Stasiun KA Kota Bandung dan Stasiun Cimahi.
Menurut Dwiyana, hal itu jelas akan sangat memudahkan akses para penumpang KCJB yang ingin melanjutkan perjalan ke pusat kota.
"Jadi KCJB itu melewati Bandung Bagian Barat yaitu Stasiun Hub Padalarang sekaligus menjadi stasiun interkonektivitas dengan layanan eksisting yang menghubungkan layanan kereta cepat dengan Stasiun Kota Bandung dan Cimahi," papar Dwiyana.
Dengan begitu, seluruh Kota Bandung akan terlayani oleh kereta cepat termasuk di ujung trase yakni Stasiun Tegalluar.
"Adapun Stasiun Tegalluar itu untuk melayani masyarakat yang tinggal di Bandung Bagian Timur," lanjutnya.
Untuk diketahui, PT KCIC juga telah mengubah rencana pembangunan satu stasiun KCJB yang semula akan dibangun, yaitu Stasiun Walini yang berlokasi di Cikalong Wetan, Bandung Barat, menjadi Stasiun Tegalluar di Kabupaten Bandung.
Alasannya, karena KCJB membutuhkan lokasi yang menjadi interkonektivitas dengan Kota Bandung.
Pemindahan lokasi Stasiun Walini ke Stasiun Tegalluar juga dilakukan berdasarkan kajian para ahli dan telah mendapatkan persetujuan dari Pemerintah Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat.
Selain itu, pemindahan Stasiun Walini ke Stasiun Tegalluar juga mendapatkan respon yang sangat positif dari Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.
Stasiun tersebut akan melewati Padalarang yang diproyeksikan sebagai kota pembangunan di Kabupaten Barat.
"Kehadiran KCJB yang melewati Padalarang di Bandung Barat ini diyakini dapat mengejar ketertinggalan wilayah tersebut dari Kota Bandung dan Kabupaten Bandung," ujar Dwiyana. [qnt]