WahanaNews.co | Hasil penelitian dari imunisasi terhadap anak, paracetamol dapat mengganggu terhadap proses pembentukan antibody.
Oleh sebab itu, Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Hartono Gunardi meminta agar orangtua tidak memberi anak mereka obat Paracetamol bila tak mengalami demam setelah disuntik vaksin Covid-19.
Baca Juga:
BPJS Kesehatan Pastikan Tidak Alokasikan Dana Khusus Vaksinasi di Masa Endemi
"Kalau timbul demam kita beri Paracetamol, tapi mohon jangan diberikan sebelum timbulnya demam karena kalau diberikan sebelum mulai demam akan mengganggu proses pembentukan antibodi sehingga kekebalan akan lebih rendah," kata Hartono dalam konferensi pers secara virtual, kemarin.
Hartono juga mengatakan, kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dirasakan anak usia 6-11 tahun umumnya bersifat ringan dan sistemik. Ia mengatakan, KIPI yang bersifat ringan pada anak di antaranya yaitu nyeri di tempat suntikan, kemerahan dan bengkak di lokasi suntikan.
"Sistemik adalah lemes-lemes, ngantuk anget-anget atau demam," ujarnya.
Baca Juga:
30 Persen Pasien Covid-19 di Indonesia Belum Vaksin Lengkap
Selain itu, KIPI yang dialami remaja juga bersifat ringan seperti demam dan nyeri di lokasi suntikan. Hartono menambahkan, sejauh ini belum ada laporan terkait KIPI berat pada sasaran vaksinasi remaja.
"Barusan saya webinar dengan ketua Komnas KIPI beliau mengatakan sementara ini tidak ada KIPI yang langsung disebabkan vaksinasi tersebut, KIPI yang ada yang lokal yang bersifat gejala ringan demam dan tidak ada yang berat," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 Tahun telah dimulai pada Selasa (14/12/2021).