WahanaNews.co | Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerangkan ada beberapa bahan pangan yang stoknya cukup rawan di sejumlah provinsi. Diantaranya cabai rawit dan bawang merah yang cenderung rawan di DKI Jakarta dan provinsi lainnya.
Pertama, stok cabai besar rawan di 17 provinsi, antara lain Kalimantan Timur, Sumatra Utara, Kalimantan Selatan, dan Aceh. Lalu, stok cabai besar rentan dan tidak aman di Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Utara, Bangka Belitung, dan Kalimantan Tengah.
Baca Juga:
PPRA LXIV Lemhanas, Menko Airlangga Jelaskan Peran Indonesia Menjaga Konektivitas dan Rantai Pasok Global
Kedua, stok cabai rawit juga rawan di 14 provinsi, seperti Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Lampung, Sulawesi Utara.
Ketiga, pasokan telur ayam rawan di delapan provinsi. Beberapa daerah yang dimaksud, antara lain Aceh, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Kalimantan Tengah.
Selain itu, stok telur ayam tak aman di tiga provinsi. Rinciannya, Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca Juga:
Menko Airlangga Ungkap Hilirisasi Pertanian Sukses Genjot Nilai Ekspor
Keempat, stok bawang merah rawan di empat provinsi, yakni Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara. Lalu, bahan pangan itu terbilang tak aman di enam provinsi, seperti Kalimantan Utara, Bangka Belitung, dan Papua.
Lebih lanjut ia menjelaskan harga sejumlah bahan pangan naik beberapa waktu terakhir. Hal itu akan mempengaruhi tingkat kemiskinan di dalam negeri.
Oleh karena itu, pemerintah menyiapkan sejumlah langkah ekstra untuk mengendalikan lonjakan harga barang atau inflasi di daerah. Salah satunya memperkuat kerja sama antar daerah.