WahanaNews.co | Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia mencatat tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo mengalami penurunan ke angka 58,1 persen.
Pada Desember 2021, hasil survei Indikator Politik Indonesia menyatakan kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo saat itu sebesar 72 persen.
Baca Juga:
Dua Bansos Cair Sekaligus, Warga Bakal Terima Rp900 Ribu Jelang Lebaran
Angka tersebut berdasarkan survei terhadap 1.228 responden yang diambil secara acak. Survei dilakukan pada 5-10 Mei 2022 dengan margin of eror 2,9 persen.
"Yang mengatakan puas 8 persen, yang mengatakan cukup puas 50,1 persen. Total 58,1 persen," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers virtual, Minggu (15/5).
Sementara itu, berdasarkan survei, responden yang menyatakan kurang dengan kinerja Jokowi sebesar 29,1 persen dan tidak puas sama sekali 6,1 persen.
Baca Juga:
BLT Migor Cair, Surabaya Targetkan Selesai Jelang Lebaran
"Ada 35 persen masyarakat yang mengatakan tidak puas terhadap kinerja pak Jokowi," ucap Burhanuddin.
Menurut Burhanuddin, faktor utama menurunnya tingkat kepuasan kinerja terhadap Jokowi ini adalah meningkatnya harga kebutuhan pokok.
"Sebelumnya itu yang paling tinggi (faktor ketidakpuasan) apalagi zaman Covid sedang merajalela itu adalah Covid. Setelah Covid mulai bisa terkendali, itu isunya yang dianggap penting dan jadi sumber ketidakpuasan adalah penciptaan lapangan pekerjaan, sekarang adalah harga pokok meningkat," tuturnya.
Faktor lainnya adalah pemberian bantuan yang tidak merata. Misalnya, terkait dengan pendistribusian BLT minyak goreng.
Kemudian, penyebab lainnya adalah terkait dengan lapangan kerja atau pengangguran hingga pemerintah dianggap gagal menangani mafia minyak goreng.[zbr]