WahanaNews.co | Hasil lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting
(SMRC) menyebutkan, mayoritas warga atau responden survei mengaku puas dengan
kerja Presiden Joko Widodo.
Hal
tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas, saat
memaparkan temuan survei terkait kinerja pemerintah.
Baca Juga:
Hasil Survei: Tingkat Kepuasan Publik terhadap Kinerja Jokowi 76 Persen pada Februari 2023
"Kita
menemukan, mayoritas warga, 77 persen, mengaku sangat atau cukup puas dengan kinerja
Presiden Jokowi. Yang kurang atau tidak puas itu sebanyak 22,3 persen, dan yang
tidak menjawab hanya 0,6 persen," kata Sirojudin, dalam rilis SMRC yang ditayangkan
secara daring, Kamis (1/4/2021).
Adapun
temuan survei tersebut berdasarkan pertanyaan yang dilakukan kepada 1.064
responden dengan usia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.
Pertanyaan
yang diajukan kepada responden dalam hal ini yaitu apakah sejauh ini ibu atau
bapak sangat puas, cukup puas, kurang puas, atau tidak puas sama sekali dengan
kerja Presiden Joko Widodo.
Baca Juga:
Survei Terbaru LSI: 76 Persen Masyarakat Puas dengan Kinerja Jokowi
Dari
hasil temuan, terungkap bahwa sebanyak 16,5 persen mengaku sangat puas, lalu cukup puas (60,5 persen), kurang puas (19,9 persen), tidak puas sama
sekali (2,4
persen), dan tidak menjawab (0,6 persen).
"Kalau
kita lihat trennya, maka sebetulnya dari Januari 2019 sampai Maret 2021 itu
menunjukkan peningkatan terhadap kepuasan atas kinerja Presiden Jokowi,"
ucapnya.
Ia
memaparkan, dari Januari 2019 hingga Maret 2021 menunjukkan peningkatan
terhadap responden yang mengaku sangat atau cukup puas terhadap Jokowi.
Peningkatan
yang cukup drastis, lanjutnya, terjadi pada periode Oktober 2020 sampai Maret
2021, yaitu sebanyak 8 persen, dari 69 persen menjadi 77 persen.
"Jadi, kalau
kita tarik dari Januari 2019 sampai Maret 2021, kepuasan atas kinerja Presiden
Jokowi trennya justru meningkat," ujarnya.
Sementara
itu, tren tidak puas atau kurang puas terhadap kinerja Presiden Jokowi justru
mengalami penurunan dari Januari 2019 sampai Maret 2021.
Adapun
penurunan tersebut sebanyak 6 persen, dari 28 persen menjadi 22 persen yang mengaku kurang atau
tidak puas. [dhn]