WahanaNews.co | Mantan gelandang Tim Nasional (Timnas) Indonesia, Hendro Siswanto turut merasakan trauma yang mendalam atas tragedi Kanjuruhan.
Bahkan, eks kapten Arema FC yang kini bermain untuk Borneo FC itu jadi takut untuk membawa anaknya menyaksikan pertandingan sepakbola langsung ke stadion.
Baca Juga:
Komnas HAM: Aremania Berhambur ke Lapangan Ingin Pelukan dengan Pemain
Seperti diketahui, publik sepak bola dunia khususnya Indonesia dihebohkan dengan adanya peristiwa kelam yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Tragedi itu sendiri terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Liga 1 2022-2023 Pekan 11, Sabtu (1/10/2022) malam.
Imbas dari tragedi tersebut, 131 nyawa melayang dan ratusan lainnya luka-luka karena kepanikan usai polisi menembakkan gas air mata yang dipicu masuknya suporter ke lapangan.
Pada momen tujuh hari kepergian para korban, Hendro bersama istri dan anak-anaknya mendatangi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jumat (7/10/2022) siang WIB.
Baca Juga:
Tragedi Kanjuruhan, Polisi di Malang Sujud Massal Minta Maaf
Hendro dan keluarga turut berduka cita yang sedalam-dalamnya untuk Aremania -fans Arema FC, khususnya keluarga korban. Di sisi lain, Hendro juga turut merasakan trauma atas tragedi tersebut.
Terlebih, Stadion Kanjuruhan merupakan tempat pertama dalam karirnya di dunia sepakbola khususnya saat menjadi pemain Timnas Indonesia. Bahkan, Hendro mengaku takut untuk membawa anaknya dalam menonton pertandingan sepakbola secara langsung ke stadion usai tragedi Kanjuruhan ini.
“Ini stadion bersejarah buat saya. Pertama kali saya seleksi timnas pertama kali karier saya ya di stadion ini. Kalau ada kejadian seperti ini sedih sekali. Saya dulu mikir, kalau punya anak, kalau Arema main di sini mereka saya ajak nonton di sini,” beber Hendro, dilansir dari Wearemania, Sabtu (8/10/2022).
“Tapi saat ada kejadian ini, saya lihat banyak anak kecil jadi korban, nelongso (nelangsa). Mau ajak anak ke stadion jadi takut sekali. Apalagi saya pelaku sepak bola. Pemain saja takut, apalagi orang tua lain," tambahnya.
Hendro mengaku belum menghubungi pemain-pemain Arema yang dikenalnya. Namun, pemain asal Tuban itu tetap memberikan suntikan moril untuk punggawa Arema FC yang turut mengalami tragedi Kanjuruhan.
“Saya sampai sekarang belum mengbungi teman-teman di Arema, takut salah ngomong. Saya cuma melihat berita di Twiter, lieve streaming video, saya sendiri mbrebes mili, apalagi pemain Arema yang melihat langsung kejadian, dan bantu mengevakuasi yang meninggal,” cetus Hendro.
“Buat teman-teman di Arema semoga bisa kuat, yang di luar Arema perasaannya tak karuan. apalagi. Yang pasti ada trauma tersendiri. Apalagi keluarganya kan sebagian ada yang nonton," tandasnya. [qnt]