WahanaNews.co | Sejumlah lembaga survei menyebut Partai NasDem mengalami penurunan suara jika dibandingkan pada Pemilu 2019 yang lalu di mana Partai NasDem memperoleh suara sebesar 9,05 persen.
Partai NasDem, telah mendeklarasikan mendukung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden pada Pemilu 2024 mendatang.
Baca Juga:
Kubu Ganjar Tegaskan Tak Tertarik Dukungan FPI dan PA 212
Namun terkait keputusan mendukung Anies di pemilu 2024 mendatang itu, saat ini belum begitu signifikan dampaknya bagi Partai NasDem.
Melasir dari VIVA, Rabu, (9/11/2022) berikut sejumlah lembaga survei yang menyebutkan bahwa elektabilitas Partai Nasdem mengalami penurunan dalam survei terbaru mereka.
1. Litbang Kompas
Baca Juga:
Relawan GPGP Nilai Konsep Blue Economy Ganjar Strategis untuk Kesejahteraan Rakyat
Litbang Kompas merilis hasil survei terbarunya terkait elektabilitas partai politik. Hasilnya menyebutkan bahwa dalam survei yang diadakan pada tanggal pada 24 September-7 Oktober 2022 itu elektabilitas Partai NasDem hanya berada di angka 4,3 persen.
NasDem berada di posisi ke tujuh dan kalah elektabilitas dari PKB dan PKS Survei Litbang ini digelar pada 24 September-7 Oktober 2022, dengan mewawancarai 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 Provinsi. Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error penelitian sebesar kurang lebih 2,8 persen.
Berikut tingkat elektabilitas sejumlah Parpol di tanah air versi Litbang Kompas: PDIP 21,1 % Gerindra 16,2% Demokrat 14,0% Golkar 7,9% PKS 6,3% PKB 5,6% NasDem 4,3% PAN 3,1% PPP 1,7%.
2. LSI Denny JA
Lingkaran Survei Indonesia Denny JA (LSI Denny JA) merilis hasil temuan dan analisis survei terbaru mengenai elektabilitas partai politik di Indonesia jelang Pemilu 2024.
Dalam surevei yang dilakukan pada tanggal 11-20 September 2022 itu, menempatkan NasDem berada di posisi tujuh dengan elektabilitas 3,9 persen.
Jika kondisi seperti ini yang terjadi di Pemilu 2024 mendatang, maka NasDem tidak akan dapat masuk ke Parlemen karena suara yang diperolehnya tidak sampai 4%.
Survei LSI ini dilakukan pada tanggal 11-20 September 2022 dengan melibatkan 1.200 responden. Metodologi sampling yang digunakan yakni multistage random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner dan Survei ini memiliki tingkat margin of error sebesar +/- 2.9 persen.
Berikut tingkat elektabilitas sejumlah Parpol di tanah air versi survei LSI Denny JA: PDIP 20,9% Partai Golkar 14,5% Partai Gerindra 9,8% PKS 8,3% PKB 5,9% Partai Demokrat 5,4% Partai Nasdem 3,9% Partai Perindo 3,09% PPP 2,3% PAN 2,1% Hanura 0,8% PSI 0,6% Partai Garuda 0,4% PKPI 0,4% PBB 0,1% Partai Berkarya 0,0% Tidak Tahu/Tidak Jawab/ Rahasia 21,6%
3. SMRC
Dalam survei terbaru yang dilakukan SMRC pada tanggal 3-9 Oktober 2022, menempatkan NasDem di urutan ke 7 dengan perolehan elektabilitas sebesar 5,4 persen.
Angka ini berarti lebih rendah jika dibandingkan perolehan suara NasDem di Pemilu 2019 lalu. Survei SMRC ini dilakukan dengan melibatkan 1.220 responden.
Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).
Berikut urutan elektabilitas Parpol berdasarkan hasil survei SMRC: PDIP 24,0% Gerindra 13,4% Golkar 8,5% PKB 7,1% PKS 6,9% Demokrat 5,5% NasDem 5,4% PPP 3,3% PAN 1,2% Lainnya 5,4% TT/TJ 19,3%.
4. Indekstat
Lembaga survei selanjutnya yang menyebutkan elektabilitas NasDem melorot usai dukung Anies adalah Indekstat. Dalam survei terbarunya yang dilakukan pada tanggal 10-19 Oktober 2022, elektabilitas partai NasDem hanya mendapatkan angka 2,1 persen.
Elektabilitas NasDem berada di Posisi ketujuh di antara parpol-parpol yang lolos parlemen. Elektabilitas NasDem terpaut 16,9 persen dari PDIP yang berada di posisi teratas hasil survei Indekstat. Survei ini dilakukan Indekstat pada 10-19 Oktober 2022 dengan melibatkan 1.200 responden yang diwawancarai secara tatap muka. Margin of error survei ± 2,8% pada tingkat kepercayaan 95%.
Berikut tingkat elektabilitas Parpol versi Indekstat: PDIP 19% Partai Gerindra 10,3% Partai Golkar 7,4% PKB 6,5% PKS 6,2% Partai Demokrat 5,2% Partai Nasdem 2,1% PPP 2% PAN 1,5%
Menanggapi survei NasDem di sejumlah lembaga survei ini, Ketua DPP Nasdem Irma Suryani Chaniago menyampaikan hasil survei di tahun politik ini beragam.
Dia menjelaskan sejak awal Nasdem berdiri, sampai sekarang, lembaga survei selalu melaporkan elektabilitas tak pernah lebih dari 5 persen.
Namun, ia merasa aneh karena hasil survei berbeda saat Pileg sudah dirasakan Nasdem. Irma mengatakan demikian karena hasil antara survei dengan fakta di pemilu berbeda jauh.
Irma bilang begitu bukan bermaksud tak percaya dengan survei. Namun, kata dia, setiap hasil survei selalu dijadikan Nasdem sebagai cambuk semangat.
"Kami jadikan cambuk untuk buktikan bahwa kami mampu melampaui target yang kami ingin capai," ujar Irma. [tum]