WahanaNews.co | Kelompok suporter Timnas Indonesia Ultas Garuda, gelar kegiatan Lintas Generasi Menghadiri Malam 1.000 Lilin untuk mengenang aremania yang gugur kemarin, acara tersebut dilakukan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (2/10/2022).
Dalam acara itu, para supporter juga menabur bunga dan memanjatkan doa sebagai bentuk belasungkawa atas insiden di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022). Tak lagi membawa nama klub kebanggaan, mereka kompak bersatu muncul sebagai suporter Indonesia.
Baca Juga:
Saat Audiensi di MA: Solidaritas Hakim Indonesia Sampaikan 4 Tuntutan
Jika warna sebagai simbol klub kebanggaan yang selama ini selalu dimunculkan, kini warna itu tak berarti apa-apa. Tidak mencirikan identitas klub apapun.
Mereka datang dengan pakaian serba hitam dan membawa lilin, menanggalkan atribut kebanggaan, menghormati rekan-rekan dari Arema FC yang sedang berduka. Memanjatkan doa bagi korban Tragedi Kanjuruhan berserta keluarga yang ditinggalkan.
"Arema, Arema, Arema, kita disini, Arema."
Baca Juga:
Gubernur Kaltara Serahkan Sapi Kurban ke Mesjid Jami Usai Shalat Idul Adha
Hanya chant itu yang terus menggema. Mengangkat lilin di tangan setinggi-tingginya, dengan meneriakkan AREMA sekencang-kencangnya. Seakan seluruh rivalitas hilang. Adu chant, adu atribut, adu mulut demi mendukung tim kebanggaan yang biasanya terjadi saat laga berlangsung, seketika sirna.
Mungkin 1 Oktober akan selalu diingat sebagai hari kelam, hari dimana sejarah baru yang begitu buruk tercipta. Tapi satu yang pasti dan terkenang di hati bahwa kalimat "Tak ada satu kemenangan pun yang sebanding dengan nyawa", "Tak ada sepakbola seharga nyawa" terus terpatri karena itu harga mati. [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.