WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pembalap MotoGP, Johann Zarco tengah menjadi sorotan setelah meraih kemenangan gemilang di Le Mans akhir pekan lalu.
Meski demikian, masa depannya di tim LCR Honda masih menjadi tanda tanya besar.
Baca Juga:
Suzuki Resmi Mundur dari MotoGP, Honda Rekrut Joan Mir dan Alex Rins
Pebalap asal Prancis tersebut menyatakan bahwa promosi ke tim pabrikan Honda pada tahun 2026 menjadi sebuah opsi menarik.
Namun, pemilik LCR Honda, Lucio Cecchinello, berharap Zarco tidak meninggalkan tim yang telah memberinya dukungan penuh.
“Sangat berarti bagi kami. Ini menunjukkan betapa eratnya hubungan Zarco dengan para kru dan mekanik,” ujar Cecchinello kepada TNT Sports dikutip Minggu (18/5/2025).
Baca Juga:
Keputusan Sepihak untuk Keluar dari MotoGP, Dorna Ingatkan Suzuki
“Kalau melihat pembicaraan soal masa depan Zarco yang kini jadi perbincangan hangat akan sangat disayangkan jika ikatan luar biasa ini berakhir. Saya ingin kami tetap bekerja sama.”
Zarco mengonfirmasi bahwa proses diskusi dengan Honda, baik soal potensi pindah ke tim utama maupun bertahan di LCR, sedang berlangsung dengan suasana positif.
Meski pindah ke tim pabrikan bisa meningkatkan prestise, Zarco sebenarnya sudah menerima dukungan penuh dari Honda meski hanya membalap untuk tim satelit.
Posisi Luca Marini di tim utama menjadi kursi yang diincar Zarco, namun Marini juga sedang bernegosiasi untuk mempertahankan tempatnya musim depan.
Kemenangan Zarco di MotoGP Prancis tak lepas dari keputusannya menggunakan ban basah saat hujan kembali mengguyur lintasan.
“Kami punya radar cuaca. Saya perlihatkan padanya dan bilang, ‘Ini akan datang lagi dalam 20 menit,’” kata Cecchinello. “Dan itu keputusan yang tepat.”
Kemenangan terakhir Honda sebelumnya diraih dua tahun lalu oleh Alex Rins di sirkuit Amerika Serikat, juga bersama tim LCR.
Namun kemenangan Zarco kali ini menjadi bukti bahwa proyek perbaikan Honda mulai menunjukkan hasil.
“Saya sedang hidup dalam mimpi. Kami tak menyangka hasil seperti ini,” ucap Cecchinello penuh emosi.
“Dia sangat cepat bahkan satu detik lebih baik dari Marc Marquez. Kami akan ingat balapan ini selamanya.”
Menurutnya, performa Zarco sangat impresif dalam kondisi lintasan yang sulit.
“Marc mengaku sudah memaksakan diri, tapi menyerah setelah delapan detik. Tapi Zarco terus melaju.”
Meski begitu, Cecchinello mengingatkan bahwa masih ada banyak pekerjaan rumah.
“Kami masih tertinggal sekitar setengah detik dari Ducati di sebagian besar sirkuit, dan delapan persepuluh dari Marquez. Tapi kami berada di jalur yang benar,” tutupnya.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]