WahanaNews.co | Ketua Umum PSSI, Erick Thohir didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo, dan Direktur Prasarana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Essy Asiah mengecek kesiapan Stadion Manahan Solo yang akan menjadi salah satu tempat perhelatan Piala Dunia U-20, Minggu (12/03).
PLN memastikan pasokan listrik Stadion Manahan siap menjadi bagian sejarah dengan mengamankan event tersebut menggunakan skema zero down time atau listrik tanpa kedip.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menjelaskan Stadion Manahan Solo sangat siap menggelar pertandingan Piala Dunia U20. Rencananya, stadion inilah yang akan menjadi tempat pertandingan partai final dan penutupan kejuaraan tersebut.
"Alhamdulilah kalau kita lihat Solo sangat siap, stadion Manahan sangat siap. Tinggal hal-hal kecil saja yang harus kita jaga," ucap Erick.
Erick melanjutkan bahwa untuk kelengkapan fasilitas di stadion Manahan tidak ada masalah. Tinggal merapihkan rumput agar sesuai standar FIFA. "Karena perawatan stadion sangat baik, insya Allah bisa kita tanggulangi," tegas Erick.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka memastikan Stadion Manahan Solo siap menjadi tempat perhelatan Piala Dunia U-20. Apalagi, partai final nantinya akan digelar di Stadion Manahan. Gibran memastikan Pemerintah Kota Solo akan mendukung penuh gelaran Piala Dunia U-20 ini.
"Semuanya siap, kita siap jadi tuan rumah yang baik," ujar Gibran.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan listrik PLN sangat siap mendukung Stadion Manahan Solo untuk menggelar kompetisi sepak bola usia muda tingkat dunia ini. Menurutnya keberhasilan Indonesia menjadi tuan rumah gelaran ini akan menjadi wajah Indonesia di mata dunia.
" Event ini akan menjadi hajatan akbar yang disaksikan oleh pecinta sepak bola di seluruh dunia. Untuk itu kami all out," tutur Darmawan.
Saat ini sistem kelistrikan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki daya mampu sekitar 7.150 megawatt (MW), dengan beban puncak sekitar 4.600 MW, sehingga masih terdapat cadangan daya sekitar 2.550 MW.
Melihat kebutuhan daya khusus di Stadion Manahan sebesar 541 kiloVolt Ampere (kVA), maka cadangan daya masih sangat cukup.
"Cadangan daya listrik yang ada sangat cukup untuk memenuhi event Piala Dunia U-20 ini," tegas Darmawan.
PLN juga akan menggunakan skema pengamanan listrik tanpa kedip selama berlangsungnya gelaran Piala Dunia ini.
PLN menerapkan sistem pengamanan berlapis untuk menjaga keandalan listrik.
Lapis pertama, listrik Stadion Manahan akan dipasok dari 8 unit Uninterrupted Power Supply (UPS) raksasa dengan total kapasitas 1.350 kVA. Lapis kedua, PLN menyiapkan 2 penyulang utama dan 1 penyulang lain sebagai cadangan untuk memasok listrik Sementara, pada lapis ketiga akan dibackup menggunakan 5 genset dengan total 2.000 kVA. PLN juga menyiapkan 2 unit gardu bergerak berkapasitas 250 kVA.
Tidak hanya Stadion Manahan, PLN juga memastikan keandalan listrik lokasi-lokasi pendukung acara seperti hotel tempat menginap pemain, lapangan latihan seperti lapangan Sriwedari, lapangan Banyuanyar, lapangan Sriwaru dan lapangan Kotabarat, hingga lokasi pendukung lainnya.
"Kami juga menyiapkan kelistrikan khusus untuk keperluan broadcast, sehingga perhelatan akbar ini bisa dinikmati di seluruh dunia dan keberhasilan Indonesia menggelar Piala Dunia ini bisa diketahui oleh seluruh dunia," ucap Darmawan. [Adv/afs]