WAHANANEWS.CO, Jakarta - Gregoria Mariska Tunjung kembali menunjukkan konsistensinya di level elite setelah memastikan satu tempat di semifinal Kumamoto Masters Japan 2025.
Kepastian itu diperoleh usai mengalahkan wakil tuan rumah, Asuka Takahashi, dalam duel ketat yang berlangsung di Kumamoto Prefectural Gymnasium, Jumat (14/11/2025).
Baca Juga:
PBSI Pastikan Ginting dan Gregoria Tampil di Tokyo Juli Mendatang
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia tersebut harus bekerja keras melewati pertarungan tiga gim, sebelum akhirnya menang 16-21, 21-14, 21-13.
Laga yang berjalan selama 55 menit itu diwarnai reli-reli panjang dan perubahan tempo permainan yang cukup merepotkan kedua pemain.
Usai pertandingan, Gregoria menyampaikan rasa syukurnya bisa kembali melangkah jauh di turnamen ini.
Baca Juga:
Gregoria Absen di Piala Sudirman 2025, Ester Nurumi Gantikan Posisinya
“Bersyukur dengan hasil kemenangan hari ini,” ujarnya seperti dilaporkan RRI, Jumat (14/11/2025).
Ia menegaskan bahwa duel melawan Asuka jauh dari kata mudah.
“Bukan pertandingan yang mudah bagi saya,” ucap Gregoria. Menurutnya, Asuka merupakan pemain yang kuat, ulet, dan mampu memberikan tekanan sejak awal pertandingan.
Dengan hasil ini, Gregoria membuka peluang mencatat hattrick final beruntun di Kumamoto Masters.
Pada edisi 2023 ia keluar sebagai juara, sementara pada 2024 harus puas sebagai runner-up. Raihan semifinal tahun ini memberi kesempatan baginya untuk kembali bersaing merebut gelar.
Di babak empat besar, Gregoria dijadwalkan menantang wakil Taiwan, Chiu Phin-Chian.
Menjelang laga tersebut, Gregoria menegaskan pentingnya melakukan evaluasi. “Saya coba evaluasi permainan hari ini,” katanya.
Pemain peringkat 11 dunia itu memilih untuk tidak terburu-buru memikirkan hasil akhir.
Fokus utamanya adalah mempelajari pola permainan calon lawan dan mempersiapkan strategi terbaik.
Pengalamannya tampil beberapa kali di Kumamoto pun disebut menjadi nilai tambah tersendiri.
“Bukan pertama kali main di Kumamoto,” aku Gregoria. Ia menyebut atmosfer pertandingan serta dukungan penonton membuatnya tampil lebih nyaman.
“Malah saya merasa menyenangkan main di sini,” tambahnya.
Sejumlah penonton lokal bahkan memberikan semangat langsung dari tribun, yang menurut Gregoria menjadi dorongan ekstra di tengah tekanan kompetisi.
Gregoria sendiri memiliki catatan manis di turnamen ini. Pada 2023 ia menaklukkan Chen Yu Fei di final untuk merebut gelar juara, sebelum kembali mencapai final pada 2024 sebagai runner-up.
Tahun ini, ia kembali bertekad tampil maksimal demi mengulang kejayaan dan membawa pulang gelar kedua dari Kumamoto.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]