WAHANANEWS.CO, Jakarta - Persijap Jepara memulai kiprah mereka di BRI Super League 2025/2026 dengan hasil yang penuh drama namun sarat makna.
Tim promosi asal Kota Ukir itu sukses memaksa tuan rumah PSM Makassar berbagi angka 1-1 dalam laga di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, Jumat (8/8/2025) malam.
Baca Juga:
Masuk PSM Makassar, Adilson Silva dan Kike Linares Penuhi Kuota Pemain Asing
Laga ini menjadi ujian perdana Laskar Kalinyamat di panggung tertinggi sepak bola Indonesia setelah menjuarai promosi dari Pegadaian Liga 2 musim lalu.
Lawan yang dihadapi pun bukan sembarang tim PSM Makassar adalah klub berpengalaman yang punya reputasi besar di kancah nasional.
Namun ujian tersebut langsung terasa berat.
Baca Juga:
Selalu Gagal Saat Berhadapan PSM Makassar, Luis Milla Minta Pemain Persib Bangkit
Baru enam menit pertandingan berjalan, gawang Persijap jebol lewat gol cepat Victor Jonson Dethan yang memanfaatkan umpan matang dari Victor Luiz.
Keunggulan cepat ini membuat Pasukan Ramang memimpin 1-0.
Tertinggal di awal laga tak membuat Persijap patah semangat.
Mereka mencoba bangkit dengan menekan lewat penguasaan bola hingga mencapai 68 persen, meski tetap kesulitan menembus lini belakang PSM yang bermain rapat dan disiplin.
Hingga babak pertama usai, skor 1-0 masih bertahan untuk keunggulan tuan rumah.
Memasuki paruh kedua, Persijap meningkatkan tempo serangan.
Tekanan demi tekanan membuat kiper PSM, Reza Arya Pratama, dipaksa melakukan beberapa penyelamatan gemilang.
Atmosfer pertandingan kian panas, tercermin dari keluarnya 11 kartu kuning enam untuk Persijap dan lima untuk PSM.
PSM, yang tidak bisa menurunkan seluruh pemain asing akibat sanksi FIFA, berupaya mempertahankan keunggulan lewat strategi bertahan dan serangan balik cepat.
Namun, Persijap tetap konsisten membangun serangan hingga menit-menit akhir.
Puncaknya terjadi di masa tambahan waktu. Tepat di menit 90+5, Carlos Franca muncul sebagai pahlawan.
Mendapat umpan matang dari Rosalvo, ia melepas tembakan terukur yang menaklukkan kiper PSM, membuat skor berubah menjadi 1-1.
Gol dramatis ini langsung disambut sorak-sorai skuad, ofisial, dan suporter Persijap yang hadir.
Pelatih Mario Lemos mengakui hasil ini menjadi awal positif, namun ia tetap memberikan catatan penting.
"Saya hanya puas dengan gol di menit akhir. Kita masih harus berbenah. Ini Super League, bukan Liga 2. Levelnya jelas berbeda," ujarnya.
Dengan satu poin di kandang lawan besar, Persijap menunjukkan mereka bukan sekadar tim pelengkap di Super League.
Hasil ini juga menjadi modal berharga untuk menghadapi laga pekan kedua melawan juara bertahan Persib Bandung di Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara, Senin (18/8/2025) malam.
Dukungan penuh dari publik Jepara diharapkan bisa memberi tambahan semangat bagi Laskar Kalinyamat untuk membuat kejutan.
Meski perjalanan mereka baru dimulai, mental baja dan daya juang yang ditunjukkan di Parepare menjadi sinyal bahwa Persijap siap bersaing di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]