WahanaNews.co | Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel, mengaku tak keberatan timnya mengalami kekalahan asalkan itu berdampak baik bagi Ukraina yang tengah dilanda kecamuk perang.
Chelsea asuhan Thomas Tuchel menantang Liverpool pada final Piala Liga Inggris 2021-2022 di Stadion Wembley, Minggu (27/2/2022), mulai pukul 23.30 WIB.
Baca Juga:
Bom Truk Koyak Jembatan Krimea, Tiga Orang Tewas
Thomas Tuchel mengakui ada perasaan campur aduk kala melakoni laga final Piala Liga Inggris versus Liverpool di tengah-tengah santernya berita mengenai invasi Rusia ke Ukraina.
“Jelas (laga akan berfungsi seperti pengalih perhatian], tetapi tetap saja, karena perang sangat dekat, sangat baru, mungkin itu (laga) datang dengan sedikit nuansa bersalah pada hari Minggu,” kata Tuchel seperti dilansir dari Metro.
“Seperti, apakah kita diizinkan untuk sepenuhnya terlibat, sepenuhnya melakukan perayaan? Atau apakah itu tidak pantas? Inilah yang saya rasakan karena ini sangat baru dan segar. Sebuah perasaan campur aduk, saya bilang,” tuturnya.
Baca Juga:
Soal Dialog Damai, Zelensky Minta Rusia Ganti Presiden Dulu
Tuchel juga enggan menjadikan tekanan yang diberikan kepada pemilik Chelsea asal Rusia, Roman Abramovich, sebagai dorongan ekstra untuk menghadapi Liverpool di final Piala Liga Inggris.
Roman Abramovich yang akhirnya telah menyerahkan tampuk kepengurusan Chelsea kepada 7 sosok dewan direksi, banyak menuai kecaman seiring latar belakang kedekatannya dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
“Saya tahu apa yang Anda maksud dan terkadang kami menggunakan hal-hal semacam ini, seperti ketika keputusan bertentangan dengan Anda atau Anda merasa diperlakukan tidak adil,” kata Tuchel.