WahanaNews.co | Timnas Indonesia U-23 hampir dipastikan akan menggunakan bendera PSSI saat tampil di Kualifikasi Piala Asia U-23 akibat sanski WADA kepada Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) yang masih berlaku hingga saat ini.
Bendera Merah-Putih juga terancam tak bisa dikibarkan pada ajang-ajang Timnas Indonesia. Terdekat, Timnas U-23 bakal jumpa Australia dua kali pada 26 dan 29 Oktober.
Baca Juga:
Sebanyak Lima Atlet PON Papua Terbukti Positif Doping
Dari pengalaman Piala Thomas, tim Indonesia cuma bisa mengibarkan bendera PBSI saat menjuarai kejuaraan bulutangkis beregu putra itu. Terkait hal itu, PSSI sudah menyiapkan bendera federasi untuk dikabarkan pada laga melawan Australia.
PSSI masih berharap Merah-Putih masih bisa menemani Timnas U-23. Begitu harapan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.
"Oh iya pasti, kalau itu sudah kami siapkan ya," kata Iriawan kepada wartawan yang mengonfirmasi kemungkinan berkibarnya bendera PSSI buat laga-laga Timnas U-23.
Baca Juga:
Lembaga Antidoping Indonesia Berganti Nama Usai Bebas dari Sanksi,
"Tetapi kan itu tidak seperti pertandingan kemarin, apa namanya dalam badminton kan (Piala Thomas 2020), ini kan baru babak kualifikasi," ujarnya.
"Sehingga nanti mungkin bendera ditayangkan pada saat pertandingan mungkin ada, tapi kalau pertandingan ini kan biasa saja, bukan pertandingan final penentu yah. Tapi kami masih menunggu dari AFC ya," katanya lagi.
Berkaca dari Rusia, mereka tetap bisa mengibarkan bendera-nya pada gelaran Piala Eropa 2020 lalu. Padahal Rusia sedang terkena sanksi dari WADA.
Alasannya, sanksi hanya berlaku pada ajang-ajang major event semisal Piala Dunia atau Olimpiade. Piala Eropa yang diselenggarakan oleh UEFA tak masuk kategori major event oleh WADA.
Melihat hal itu, Merah-Putih pun kemungkinan masih bisa dikibarkan dalam laga-laga Timnas Indonesia. Meski begitu, PSSI belum bisa memastikan karena komunikasi masih terus dijalin dengan pihak-pihak terkait.
"Kami masih menunggu konfirmasi dari AFC ya, apakah pakai bendera Indonesia atau nanti bendera PSSI. Belum bisa memastikan karena belum ada surat dari AFC," tutur Iriawan.
"Komunikasi dengan AFC, tapi kami menunggu. Harus jelas, harus tertulis kan. Supaya nanti kami bisa tanggung jawab nanti. Lita tunggu ya," ucapnya. [rin]