WahanaNews.co | Polemik Marko Simic dan Persija Jakarta berlanjut. Striker asal Korasia itu menuding manajemen berbohong dan siap melapor ke FIFA.
Simic tak sependapat dengan manajemen Persija yang membantah telah melakukan penunggakan gaji selama setahun.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
"Persija Jakarta tidak membayar gaji saya sesuai kesepakatan dalam kontrak sebelum Covid, selama Covid, maupun setelah Covid berakhir," tulis Simic di Instastory.
"Ini artinya pihak klub tidak mengatakan sebenarnya dalam pernyataan mereka," lanjut Simic.
Striker berusia 34 tahun itu berjanji akan mengambil langkah tegas. Ia bakal melaporkan masalah penunggakan gaji tersebut ke FIFA selaku otoritas sepak bola dunia.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
"Saya mengharapkan hal seperti ini dari mereka. Hanya untuk memperjelas persoalan, saya akan memperjuangkan hak saya di depan FIFA dan saya yakin menang," sambung Simic.
Sebelumnya, Simic mengaku terpaksa memutuskan kontrak secara sepihak karena tak mendapatkan haknya selama setahun di Persija.
Kemudian manajemen tim berjuluk Macan Kemayoran merilis pernyataan tandingan untuk membantah Simic. Presiden klub Mohamad Prapanca menyebut komentar Simic tak bisa dibenarkan.
"Persija adalah klub yang patuh dan taat hukum. Tidak benar ada pernyataan yang menyebutkan bahwa gaji pemain tidak dibayar selama satu tahun," ujar Prapanca.
Persija menilai protes yang dilakukan Simic adalah penyesuaian gaji pada masa vakum kompetisi. Ini mengacu keputusan dari PSSI terkait pemberhentian kompetisi karena pandemi Covid-19 dengan dasar Surat Keputusan (SK) PSSI bernomor SKEP/69/XI/2020.
"Dalam situasi itu, semua pemain termasuk Marko Simic sepakat akan kebijakan tersebut yang dituangkan dalam adendum pertama sehingga semua berjalan sebagaimana mestinya. Namun pada perjalanannya, Marko Simic memiliki pemahaman yang berbeda untuk adendum selanjutnya," terang Prapanca.
Namun, Simic tak terima dan dalam waktu dekat akan membawa kasus penunggakkan gaji yang dialami ke FIFA. [rin]