WahanaNews.co | PSSI memastikan calon pemain naturalisasi, Jordi Amat, dapat membela Timnas Indonesia meski yang bersangkutan pernah bermain untuk Timnas Spanyol U-21.
Hal ini bermula dari keraguan tim hukum Kemenpora yang meminta kajian dasar hukum untuk naturalisasi Jordi Amat dan Sandy Walsh ke PSSI.
Baca Juga:
Menjadi Satu-Satunya Pemain yang Masuk Best 11 Piala AFF 2022, Jordi Amat Berduet dengan Kritsada Kaman
PSSI pun bergerak langsung dengan membentuk tim hukum, karena ada keraguan soal Jordi Amat bisa bela Timnas Indonesia atau tidak.
Hal ini mengaju dalam aturan FIFA Artikel 9 tentang Perpindahan Federasi di dalam Regulations Governing the Application of the Statutes di Statuta FIFA 2020.
Dalam aturan di FIFA tentang artikel 9 poin dua tentang perpindahan federasi, di mana salah satunya yang menghambat itu adalah pemain yang umurnya telah 21 tahun bermain untuk timnas tidak diperbolehkan pindah.
Baca Juga:
Kembali Hadapi Jordi Amat, Penyerang Timnas Vietnam: Kami Siap 200 Persen
“Jordi Amat terakhir bermain itu sudah umur 22 pada tahun 2014,” ujar Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hasani Abdulgani, kepada wartawan, Jumat (25/2/2022).
Hasani mengatakan, setelah rapat marathon dengan tim legal PSSI dari kemarin, Kamis (24/2/2022) hingga Jumat (25/2/2022) sore, pihaknya menemukan kesimpulan baru.
Untuk Jordi Amat dipastikan bisa berpindah federasi dan tak ada masalah.
“Kami juga kirim email ke legal FIFA tanya secara hukumnya bagaimana dan saya juga bergerak mengkontak lawyer di Eropa yang bantu kami sekarang ini untuk minta pendapat dia dan bagaimana harusnya, dan dia minta waktu dua hari dan menanyakan hal ini ke FIFA,” kata Hasani.
“Tadi pagi masuk email dari lawyer kami, dia mengatakan bahwa pendapat yang diberikan oleh tim legal PSSI itu benar sekali. Tapi pendapat itu, pasal itu adalah pasal amandemen yang diberilakukan oleh FIFA sejak tahun 2020,” lanjutnya.
“Itu ada amandemennya di artikel 9 itu yang mana pemain yang berumur 21 tahun ke atas tidak boleh lagi pindah federasi," ungkapnya.
"Tapi diberi catatan oleh lawyer tersebut, menurut FIFA, apabila pemain itu bermain sebelum tahun 2020, pasalnya tidak berlaku,” tandasnya.
Hasani memastikan, Jordi Amat tidak terjerat oleh aturan hukum yang ada.
Sebab FIFA menjelaskan bahwa itu berlaku buat pemain yang bermain pada tahun 2020 seterusnya.
Sedangkan Jordi Amat bermain di usia 22 tahun pada tahun 2014, sehingga dipastikan tidak ada masalah dan dia bisa bermain untuk skuad Garuda.
“Nah, Jordi Amat kan mainnya 2014, jadi tidak ada istilahnya hukum yang menjerat itu. Saya sudah kirim ke legal PSSI dan sudah di cek. Dalam rapat sore ini, legal mengatakan benar, ternyata kami hanya baca satu buku,” tutur Hasani.
“Ada buku lain yang mejelaskan tentang memperkuat ini yang dikatakan FIFA melalui lawyer kami. Ternyata yang dibaca aturan terakhir," imbuhnya.
"Dia tidak mengetahui bahwa ada aturan sebelumnya, dan yang dibaca ternyata yang buat tahun 2020, sedangkan tidak ada hukum yang jalannya mundur kebelakang kan,” cetusnya.
“Apabila kita menarik pemain setelah tahun 2020, itu baru kena yang dimaksud oleh tim legal dengan pasal itu tadi,” tegasnya.
“Jadi untuk itu clear, tidak ada masalah untuk Jordi Amat dan aman sudah,” tandas Hasani.
Lebih lanjut, Hasani juga memastikan bahwa komunikasi dengan federasi Spanyol tidak ada masalah.
Bahkan tim PSSI dapat konfirmasi langsung dari federasi Spanyol terkait Jordi Amat yang memang belum pernah bermain untuk timnas senior mereka.
“Kami tahu ya mereka legal tim sudah dapat surat konfirmasi dari federasi Spanyol kalau Jordi Amat bermain terakhir di timnas U-21 pada tahun 2014 itu. Jadi tidak ada masalah,” pungkasnya. [gun]