WahanaNews.co | Rusia dikeluarkan dari Piala Dunia usai diskors dari seluruh kompetisi internasional "sampai pemberitahuan lebih lanjut".
Hal tersebut diumumkan FIFA dan UEFA dalam pernyataan bersama Senin (28/1/2022) waktu setempat.
Baca Juga:
Jelang Olimpiade Paris 2024, Erick Thohir Silaturahmi dengan Presiden FIFA
Tim putra Rusia dijadwalkan bermain dalam babak playoff kualifikasi pada Maret untuk Piala Dunia Qatar akhir tahun ini, sementara tim putrinya telah lolos ke putaran final Piala Eropa di Inggris yang akan digelar Juli.
Pengumuman itu juga memengaruhi klub-klub Rusia yang terlibat dalam kompetisi Eropa.
"FIFA dan UEFA hari ini telah memutuskan bersama bahwa semua tim Rusia, baik tim perwakilan nasional maupun klub, akan ditangguhkan dari partisipasi dalam kompetisi FIFA dan UEFA hingga pemberitahuan lebih lanjut," kata badan sepakbola dunia dan Eropa itu dalam pernyataan bersama seperti dikutip AFP.
Baca Juga:
Pembangunan Asrama Pusat Latihan Timnas Indonesia di Penajam Paser Utara Hampir Rampung
Tim putra Rusia dijadwalkan bermain melawan Polandia pada babak semifinal playoff kualifikasi Piala Dunia pada 24 Maret, dan mungkin akan menghadapi Swedia atau Republik Cheska pada 29 Maret guna memperebutkan satu tempat putaran final di Qatar akhir tahun ini. Namun tiga calon lawan mereka memboikot pertandingan itu.
Pada Minggu FIFA sudah mengumumkan tim Rusia dibolehkan terus bermain di bawah nama Persatuan Sepak Bola Rusia, memainkan pertandingan kandang di wilayah netral dan di stadion tertutup, dan tanpa bendera serta lagu kebangsaan Rusia.
Namun tindakan itu dianggap belum cukup dan disebut "sama sekali tidak dapat diterima" oleh presiden Federasi Sepakbola Polandia Cezary Kulesza.
Dia pun menegaskan Polandia tidak akan memainkan playoff Piala Dunia melawan Rusia, "tidak peduli apa nama timnya."
FIFA lalu berubah pendirian Senin dengan menendang Rusia keluar dari turnamen utama olahraga itu.
"Sepak bola sepenuhnya bersatu di sini dan bersolidaritas penuh dengan semua orang yang terkena dampak di Ukraina," tambah FIFA dan UEFA.
"Kedua presiden (Gianni Infantino dan Aleksander Ceferin) berharap situasi di Ukraina membaik secara signifikan dan cepat sehingga sepakbola dapat kembali menjadi vektor persatuan dan perdamaian antar-masyarakat." [qnt]