WahanaNews.co | Secara resmi Federasi sepakbola Eropa (UEFA) mengumumkan bahwa mereka telah memutuskan format baru Liga Champions usai menggelar rapat khusus di Wina, Rabu (11/5/2022) dini hari WIB.
Format baru ini akan mulai diterapkan pada musim 2024-2025.
Baca Juga:
Ini Harapan Klub Bulu Tangkis pada Calon Ketua Umum PBSI Baru
Dilansir dari laman resmi UEFA, Rabu (11/5/2022), format anyar Liga Champions tersebut bernama ‘Sistem Swiss’. Ada beberapa aturan dan sistem baru yang nantinya akan diterapkan pada kompetisi terelite antar klub-klub Eropa tersebut.
Perubahan yang paling mencolok dari format baru Liga Champions adalah jumlah peserta yang nantinya akan bertambah empat klub dari aturan sebelumnya. Artinya, akan ada 36 klub yang akan bertanding dari yang biasanya hanya 32 klub saja.
Kemudian, format baru Liga Champions nantinya tidak akan berjalan dengan sistem grup dan babak penyisihan lagi.
Baca Juga:
Wanita Meninggal di Klub Malam, Pengacara Ungkap Dugaan Peran Anak Anggota DPR
Namun, Liga Champions akan memakai format liga, di mana setiap klub akan melakoni delapan pertandingan yang terbagi menjadi empat laga kandang dan empat laga tandang pada fase liga.
Jumlah pertandingan tersebut akan lebih banyak daripada enam pertandingan sebelumnya melawan tiga tim, dimainkan dengan sistem kandang dan tandang.
Dari hasil delapan pertandingan masing-masing grup, delapan klub teratas di klasemen otomatis mendapat tiket ke babak 16 besar. Lalu, sisa delapan slot lainnya akan diperebutkan oleh tim yang berada di peringkat 9-24 lewat babak play-off yang dimainkan dalam dua leg.
Setelah itu, barulah sistem gugur pada babak 16 besar yang sudah berjalan selama ini bakal dilakukan. Setiap tim akan tetap bermain dalam dua leg hingga babak semifinal dan akan bertanding dalam satu leg saja untuk partai puncak.
Dengan format anyar tersebut, Liga Champions mulai 2024-2025 akan berjalan lebih panjang dari biasanya. Sebab, setiap tim akan menjalani lebih banyak pertandingan dalam satu musim kompetisi.
Perubahan format itu sendiri memang ditujukan agar setiap tim yang berpartisipasi bisa mendapat lebih banyak pemasukan karena memainkan lebih banyak laga.
Namun, klub-klub tersebut pastinya juga harus pintar-pintar mengatur rotasi pemain agar tak kelelahan menghadapi jadwal yang padat, terutama tim-tim asal Liga Inggris.
Perubahan format serupa juga akan diterapkan pada kompetisi UEFA Europa League (8 pertandingan di fase liga) dan UEFA Europa Conference League (6 pertandingan di fase liga). Kedua kompetisi itu juga akan menyertakan 36 tim di fase liga. [qnt]