WAHANANEWS.CO, Jakarta - Nama lifter muda Rizki Juniansyah kembali mencuri perhatian setelah meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024, menjadikannya sebagai peraih medali emas kedua bagi Indonesia di ajang tersebut.
Rizki menyelesaikan angkatan dengan total berat 354 kg, termasuk angkatan snatch sebesar 155 kg dan clean and jerk 199 kg.
Baca Juga:
Anaknya Raih Emas Olimpiade, Begini Ungkapan Ayah Rizki Juniansyah
Dia membuat sejarah sebagai lifter Indonesia pertama yang mendapatkan medali emas di Olimpiade dan mencatatkan rekor Olimpiade untuk clean and jerk dengan angkatan 199 kg.
Di usia 21 tahun, Rizki lahir dari keluarga lifter, dengan ayahnya, Mohammad Yasin, sebagai mantan atlet angkat besi nasional, dan ibunya, Yeni Rohaeni, juga seorang lifter.
Dengan dukungan keluarga, Rizki mengenal angkat besi sejak kecil dan telah meraih berbagai medali dalam kejuaraan lokal dan daerah seperti PPLP, Popda, Porprov, dan PON.
Baca Juga:
Rista Sitanggang: Masyarakat Samosir Yang Dilatih di BLK Sudah Ada Yang Buka Usaha Sendiri
Prestasinya terus bersinar dengan medali emas di Kejuaraan Dunia Junior 2021 di Uzbekistan dan Kejuaraan Dunia Junior 2022 di Heraklion, serta memegang rekor dunia untuk angkatan snatch junior.
Rizki juga menambah koleksi medali dengan perak di SEA Games 2021 dan emas di SEA Games 2023, serta memegang tiga rekor SEA Games.
Dominasi ini semakin jelas saat ia meraih medali perak di Kejuaraan Asia 2024 di Uzbekistan. Pada debutnya di Kejuaraan Dunia 2022, Rizki berhasil meraih medali perak dan emas.
Rizki lolos kualifikasi Olimpiade Paris 2024 setelah memenangkan IWF World Cup 2024 di Phuket, Thailand, dengan catatan angkatan snatch 165 kg, clean and jerk 201 kg, dan total angkatan 365 kg, yang merupakan rekor dunia saat ini.
"Alhamdulillah, saya sangat bersyukur kepada Allah SWT karena bisa mencetak sejarah dengan meraih medali emas pertama untuk angkat besi di Olimpiade. Ini adalah pencapaian untuk angkat besi Indonesia," ungkap Rizki dalam keterangan resmi dari NOC Indonesia, melansir Antara, Jumat (9/8/2024).
"Terima kasih kepada semua yang telah membantu dan memberikan dukungan, termasuk masyarakat, Pak Rosan, Joko Pramono, pelatih, keluarga, CdM Anin, Raja Sapta Oktohari, Menpora, keluarga di Serang dan Banten, Buldog Gym, dan bapak angkat saya. Saya tidak bisa menyebutkan satu per satu. Terima kasih, ini untuk HUT RI ke-79."
Rizki meraih medali emas dengan total angkatan 354 kg, terdiri dari angkatan snatch 155 kg dan clean and jerk 199 kg.
Ia membuat sejarah sebagai lifter Indonesia pertama yang memenangkan medali emas di Olimpiade dan mencatatkan rekor Olimpiade untuk clean and jerk dengan angkatan 199 kg.
Pada percobaan pertama, Rizki gagal mengangkat 155 kg dalam snatch, namun berhasil pada percobaan kedua. Ia mencoba mengangkat 162 kg dalam percobaan terakhir snatch, tetapi gagal.
"Saat angkatan snatch, saya sempat khawatir dan deg-degan. Namun, saya berhasil bangkit dan memfokuskan kembali semangat saya untuk angkatan clean and jerk," kata Rizki.
Dalam clean and jerk, Rizki berhasil dengan angkatan pertama 191 kg dan kemudian menaikkan beban menjadi 199 kg pada percobaan kedua, yang menjadi rekor Olimpiade. Total angkatan Rizki adalah 354 kg.
Sementara itu, pesaing berat Rizki dari China, Shi Zhiyong, gagal dalam tiga percobaan clean and jerk, termasuk gagal mengangkat 191 kg. Rizki mengungkapkan rasa hormatnya terhadap Shi Zhiyong, yang merupakan teman dan seniornya.
"Saya sangat terharu karena dia juga teman baik saya dan sudah tiga kali ikut Olimpiade serta meraih dua medali emas," ujar Rizki.
Pada debutnya di Kejuaraan Dunia 2022, Rizki meraih medali perak dan emas. Lifter asal Serang, Banten ini juga memegang rekor dunia untuk total angkatan 365 kg di World Cup 2024 di Phuket, Thailand.
Medali perak di kelas 73 kg diraih oleh lifter Weeraphon Wichuma dari Thailand dengan total angkatan 346 kg, sementara medali perunggu dibawa pulang oleh Bozhidar Andreev dari Bulgaria dengan total angkatan 344 kg.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]