WahanaNews.co | Dalam waktu singkat, perjalanan petenis putri Inggris, Emma Raducanu, melejit.
Bukan saja prestasinya mencapai final AS Terbuka alias US Open 2021.
Baca Juga:
Bakal Dimainkan di PON XXI 2024, Yuk Kenali Padel yang Mirip dengan Olahraga Tenis
Popularitasnya pun melambung.
Akun Instagram-nya, yang beberapa bukan lalu dengan pengikut 2000-an, kini sudah mencapai setengah jutaan follower.
Emma Raducanu masih di peringkat 338 dunia dan satu kemenangan tingkat tur ketika ia berlaga di ajang Grand Slam Wimbledon Juli 2021 lalu.
Baca Juga:
Indonesia Kembali Raih Medali Emas dari Cabang Tenis di SEA Games 2023
Ketika itu, ia bisa bermain di ajang bergengsi tersebut karena mendapatkan wildcard.
Namun, banyak hal berubah begitu cepat bak angin puyuh dalam kehidupan remaja yang disebut memiliki kecepatan berlari sambil memukul bola tenis dengan akurasi menakjubkan ke semua sudut lapangan ini.
Dua bulan setelah debut yang tak terlupakan di Wimbledon, Raducanu telah mengejutkan Kota New York, Amerika.
Pada Kamis (9/9/2021) WIB, petenis berusia 18 tahun itu menjadi wanita kelima yang mencapai semifinal AS Terbuka pada debutnya di babak utama.
Pada saat yang sama, Raducanu tercatat sebagai petenis kualifikasi pertama, pria atau wanita, yang mencapai empat besar di Flushing Meadows.
Seperti dikutip dari laman resmi US Open, permainan Raducanu sangat menawan dengan kepribadian yang sama menawannya.
Petenis kelahiran Toronto, 13 November 2002, ini memperoleh sembilan kemenangan tanpa kehilangan satu set pun.
Artinya, ia memenangi 18 set yang telah ia mainkan.
Pengikut Instagram-nya pun menggelembung dari sekitar 2.000 beberapa bulan yang lalu menjadi lebih dari 569.356 pada Jumat (10/9/2021) WIB.
Raducanu lahir dari blasteran ayah Rumania dan ibu Tionghoa.
Kebetulan, ia mengagumi dua pemain yang juga berasal sama dengan orangtuanya, yakni Simona Halep (Rumania) dan Li Na (Tiongkok).
“Ini benar-benar suatu kebetulan bahwa mereka adalah dua pemain favorit saya di mana saya coba meniru permainan mereka,” kata Raducanu, seperti dikutip Ausopen.com.
Keluarga Raducanu pindah ke London ketika ia berusia dua tahun.
Dia melakukan perjalanan rutin ke Bukares, Rumania, untuk mengunjungi neneknya.
Raducanu mulai bermain tenis pada usia lima tahun di Akademi Tenis Bromley.
Raducanu adalah sosok yang tidak takut tantangan sejak kecil.
Setelah mencoba go-kart pada usia sembilan tahun, lalu motocross, balet, tap dance, dan menunggang kuda, sebelum akhirnya tenis yang mengorbitkan namanya.
Sekolah telah memainkan peran penting sepanjang masa remajanya.
Raducanu mengambil studinya dengan serius dan ia percaya hal itu telah membantunya mencapai keseimbangan hidup.
“Saya pikir tetap di sekolah pasti membantu saya dalam hal memiliki teman-teman lain yang bisa saya datangi,” katanya.
Dia menceritakan bahwa ia telah menerima banyak dukungan dari sekolahnya, Newstead Wood di Kent, pinggiran London.
“Para guru memberi saya banyak kelonggaran. Saya mendapat penundaan jadwal untuk tes dan lainnya. Saya sangat, sangat berterima kasih atas semua dukungan mereka selama tujuh tahun saya di Newstead,” kata Raducanu. [qnt]