WAHANANEWS.CO, Jakarta - Bek asal Uzbekistan, Javlon Guseynov, tampil menonjol sebagai salah satu figur kunci kebangkitan Persita Tangerang di ajang BRI Super League 2025/2026.
Mantan pemain Borneo FC itu kini tidak hanya berperan sebagai benteng di lini belakang, tetapi juga mulai beradaptasi dengan posisi baru di lini tengah, menunjukkan fleksibilitas dan kedewasaannya dalam permainan.
Baca Juga:
Persita Bungkam Persijap 2-1 Meski Bermain dengan 10 Pemain
Awal musim sempat menjadi periode sulit bagi Pendekar Cisadane. Dua kekalahan beruntun sempat membuat kepercayaan diri tim menurun.
Namun, situasi berubah drastis setelah dilakukan evaluasi menyeluruh antara pelatih, pemain, dan manajemen klub.
Hasilnya, Persita bangkit dengan lima kemenangan beruntun dan kini mencatat delapan pertandingan tanpa kekalahan, sebuah pencapaian yang membuat posisi mereka di klasemen semakin stabil.
Baca Juga:
Rivera Jadi Penentu, Persebaya Raih Kemenangan Perdana di BRI Super League
“Musim ini kita mengawalinya dengan sulit,” kata Javlon, dikutip dari laman resmi Persita, Kamis (14/11/2025).
Menurutnya, semua berubah 180 derajat setelah tim melakukan evaluasi dan menemukan kembali semangat kebersamaan.
Pertemuan terbuka antara seluruh elemen tim menjadi titik balik yang penting. “Kita harus bangkit dan tidak bisa bermain seperti itu lagi,” ucapnya menegaskan.
Sejak saat itu, atmosfer latihan di skuad Persita berubah signifikan. Intensitas meningkat, dan setiap pemain menunjukkan komitmen tinggi untuk berjuang demi hasil yang lebih baik.
Menurut Javlon, semangat kompetitif yang tumbuh di ruang ganti membuat tim berkembang secara kolektif.
Ia juga menekankan bahwa pola pikir positif adalah fondasi penting dalam sepak bola.
“Hidup kita minggu ke minggu,” ujarnya.
Baginya, kemenangan dan kekalahan adalah bagian dari proses. Evaluasi berkelanjutan menjadi kunci agar tim tidak cepat puas dan terus memperbaiki diri.
Soal perbedaan performa antara laga kandang dan tandang, Javlon menilai hal itu tidak terlalu signifikan.
“Permainan sama saja,” katanya singkat.
Ia menambahkan bahwa faktor suporter tandang memang dapat memengaruhi atmosfer, tetapi persiapan mental dan fokus tim tetap menjadi hal utama.
Javlon juga menyoroti pentingnya analisis terhadap calon lawan serta perhatian terhadap detail kecil dalam setiap pertandingan.
“Di sepakbola semuanya penting,” kata pemain berusia 34 tahun itu.
Dalam waktu dekat, Persita akan menghadapi ujian berikutnya dengan menjamu Malut United FC pada 23 November 2025 di Indomilk Arena, dalam lanjutan pekan ke-13 BRI Super League.
Sebagai pemain senior yang fasih berbahasa Indonesia, Javlon kini juga berperan sebagai pemimpin di dalam lapangan, membantu menjaga kestabilan dan koordinasi permainan tim.
Pengalaman panjangnya di sepak bola Indonesia menjadi aset berharga bagi Persita dalam menjaga konsistensi performa di kompetisi musim ini.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]