WahanaNews.co | George Russell telah menjalani musim yang lebih baik sejauh ini dibanding rekan setimnya di Mercedes, Lewis Hamilton. Namun ia belum menganggap itu sebagai sebuah kesuksesan karena baginya kesuksesan baru tercapai jika ia bisa memenangkan balapan.
Meskipun memiliki salah satu line-up terkuat di grid, musim ini tidak berjalan sesuai rencana untuk Mercedes.
Baca Juga:
Bupati Toba Hadiri Sosialisasi Event F1 Power Boat
Terlepas dari kurang maksimalnya performa The Silver Arrows, namun George Russell tampaknya cukup mampu mengatasi mobilnya dengan baik saat ia selalu finis lima besar dalam sembilan balapan berturut-turut sebelum rekornya tersebut berakhir di Silverstone karena terlibat kecelakaan di lap pembuka.
Lewis Hamilton, yang tidak memiliki hasil sebaik Russell di beberapa seri sebelumnya, berhasil finis ketiga di Silverstone dan memperkecil jarak dengan rekan setimnya itu di klasemen pebalap menjadi 18 poin.
Menganalisis performa Russell, mantan pebalap F1 Jacques Villeneuve beberapa waktu lalu mengatakan bahwa karir pebalap berusia 24 tahun itu terbentuk jika ia bisa mengalahkan Hamilton. Namun Russsell tidak sependapat dengan mantan juara dunia 1997 itu karena kesuksesan baginya adalah ketika ia berhasil menjuarai balapan.
Baca Juga:
Kapolres Simalungun Tinjau Langsung Kesiapan Fasilitas RSUD Bintang Lima Parapat Untuk Mendukung even Internasional F1H2O
"Jelas, tentu saja saya ingin mengalahkan rekan setim saya dan saya tidak akan tersinggung jika dia mengatakan hal yang sama. Tetapi saya tidak akan melihat musim saya sebagai kesuksesan hanya karena saya telah finis lebih banyak di depannya daripada dia finis di depan saya. Saya akan melihatnya sebagai sebuah kesuksesan jika saya berdiri di puncak podium," ujar Russell kepada Guardian.
Podium, apalagi kemenangan, tampak menjadi hal yang sulit bagi Mercedes musim ini. Mungkin ini tidak ada dalam bayangan Russell sebelumnya ketika dia memutuskan bergabung dengan The Silver Arrows. Sementara menunggu kemenangan itu datang, pebalap asal Inggris itu mengatakan bahwa dia dan tim sedang belajar melalui kesulitan.
“Menang itu mudah sampai tingkat tertentu karena semua orang senang dan semangat tim luar biasa. Tiba-tiba ketika Anda berurusan dengan semua masalah ini, Anda harus menggali lebih dalam dan sebagai individu Anda belajar banyak tentang diri Anda sendiri dan tentang sekelompok orang juga,” ujar Russell.