WahanaNews.co | Kericuhan maut pecah di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, usai laga Arema FC versus Persebaya.
Sejumlah kendaraan polisi tak luput dari amuk para suporter.
Baca Juga:
Kapolda Jatim yang Baru Diminta Waspadai Mafia Tanah
Pantauan media di dalam dan luar stadion, sebanyak delapan kendaraan polisi dirusak dan dibakar massa suporter.
Rinciannya, 5 dirusak dan digulingkan, sedangkan 3 dibakar hingga nyaris menjadi kerangka.
Kendaraan itu terdiri dari mobil K9, truk Brimob, hingga sedan Polantas.
Baca Juga:
Komnas HAM Klaim Kantongi Dalih PT LIB Tolak Ubah Jadwal Arema vs Persebaya
Seluruh kendaraan itu hingga kini masih berserakan di lokasi.
Suasana di dalam stadion sendiri saat ini sudah kosong dari suporter.
Meski demikian, sejumlah aparat masih tampak siaga berjaga di luar maupun di dalam stadion.
Tampak kerusakan juga di sejumlah fasilitas stadion, mulai dari pintu, kursi, hingga papan reklame yang menjadi sasaran pembakaran massa suporter.
Sebelumnya, ratusan suporter melempari dan masuk ke dalam lapangan usai laga.
Ini karena mereka kecewa Arema FC dikalahkan Persebaya 2-3.
Karena massa suporter semakin beringas, aparat menembakkan gas air mata.
Celakanya, tembakan gas air mata itu tak hanya dilepaskan ke kerumunan suporter yang masuk.
Namun juga ke arah tribun yang penuh sesak penonton.
Akibatnya, ada puluhan suporter yang diduga meninggal dunia.
Ini karena mereka sesak nafas usai menghirup gas air mata dan terinjak saat berebut keluar dari stadion yang dipenuhi asap gas air mata. [gun]