WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) resmi memperkuat kolaborasi dalam pengembangan sports tourism nasional.
Komitmen tersebut diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama yang digelar di Auditorium Wisma Kemenpora, Jakarta.
Baca Juga:
Kemendag dan Kemenpar Bersinergi, Tampilkan Kekuatan Gastronomi di Pangan Nusa Expo 2025
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menegaskan bahwa kerja sama ini menjadi pijakan strategis dalam mengintegrasikan sektor pariwisata dan olahraga secara berkelanjutan.
“Nota Kesepahaman ini menjadi dasar penting,” ujarnya pada Senin (22/12/2025).
Melalui kesepakatan ini, kedua kementerian berupaya mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur olahraga sekaligus mendorong penyelenggaraan berbagai event olahraga di destinasi wisata unggulan.
Baca Juga:
Kementerian Pariwisata Akan Berikan Asistensi Terkait Peringatan Yellow Card Yang Diberikan Oleh UNESCO Kepada Geopark Kaldera Toba
Sinergi tersebut dirancang agar berjalan secara terarah, efisien, dan mampu memberikan dampak nyata bagi perekonomian serta masyarakat lokal.
Ruang lingkup kerja sama mencakup peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), pembudayaan aktivitas olahraga di kawasan destinasi pariwisata, hingga penguatan strategi pemasaran.
Selain itu, kolaborasi ini juga menyasar pengembangan industri olahraga serta pemanfaatan sarana dan prasarana olahraga sebagai daya tarik wisata baru.
Sports tourism dinilai memiliki potensi besar sebagai pengungkit pertumbuhan pariwisata Indonesia.
Dampaknya tidak hanya meningkatkan pergerakan wisatawan domestik dan mancanegara, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, membuka lapangan kerja, serta memperkuat ekosistem pariwisata berbasis komunitas.
Salah satu contoh keberhasilan pengembangan sports tourism terlihat dari penyelenggaraan Pocari Sweat Run 2025 di Lombok.
Event tersebut diikuti sekitar 9.000 peserta dan tercatat mampu menghasilkan dampak ekonomi mencapai Rp85,5 miliar.
Menariknya, sekitar 70 persen peserta berasal dari luar Lombok. Kondisi ini menunjukkan besarnya peluang pengembangan event olahraga serupa di berbagai daerah lain sebagai magnet wisata sekaligus penggerak ekonomi lokal.
Program kolaborasi ini juga sejalan dengan fokus Kemenpar dalam mengembangkan wellness tourism dan mendorong gaya hidup sehat.
Ke depan, kombinasi antara wellness, olahraga, dan kekayaan budaya lokal dalam satu rangkaian event berkelanjutan menjadi target utama pengembangan.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir menekankan bahwa transformasi yang tengah dilakukan Kemenpora membutuhkan dukungan lintas sektor.
“Sinergi dengan Kementerian Pariwisata menjadi langkah strategis,” ujarnya.
Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi contoh praktik baik kerja sama antar kementerian dan lembaga, sekaligus menghadirkan manfaat konkret bagi masyarakat luas sesuai dengan arahan Presiden.
Potensi sports tourism di Indonesia sendiri sangat beragam, mencakup berbagai jenis kegiatan seperti lari, bersepeda, triathlon, hingga yoga.
Pemerintah berkomitmen memberikan dukungan penuh agar pengembangan sektor ini berjalan secara berkelanjutan.
Dengan sinergi yang kuat, Indonesia diharapkan mampu memperkokoh posisinya di peta pariwisata global.
Setiap langkah yang diambil diarahkan untuk mendorong kemajuan bangsa sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]