WAHANANEWS.CO, Jakarta - Sirkuit Mandalika kembali menjadi tempat ujian berat bagi Marc Marquez.
Dalam balapan MotoGP 2025 yang digelar Minggu (5/10/2025), pembalap asal Spanyol itu harus mengakhiri lomba lebih awal setelah mengalami kecelakaan di tikungan ketujuh.
Baca Juga:
Sambut MotoGP Mandalika, Pertamina Patra Niaga Tingkatkan Stok BBM 5 Kali Lipat
Marquez yang saat itu berada di posisi keenam berusaha menyalip Marco Bezzecchi.
Namun, manuvernya berujung senggolan yang membuat tubuhnya terpental keras ke area gravel sejauh hampir seratus meter dari lintasan utama.
Ia tampak menahan sakit sambil memegangi bahu kanannya sebelum akhirnya dievakuasi ke ruang medis. Tim Honda Racing pun langsung bergerak cepat melakukan pemeriksaan awal.
Baca Juga:
Pertamina Mengajak Konsumen Rasakan Pertamax Turbo di Sirkuit Mandalika
Cedera Klavikula Kanan, Terancam Jalani Operasi
Hasil pemeriksaan awal tim medis MotoGP menunjukkan adanya patah kecil pada tulang selangka kanan Marquez.
Ia segera dibawa ke ruang perawatan medis di area paddock sebelum dirujuk ke rumah sakit rujukan.
Dokter Ángel Charte menyampaikan bahwa cedera tersebut memerlukan observasi lanjutan di Madrid.
“Hasil CT scan akan menentukan apakah perlu dilakukan operasi atau hanya perawatan fisioterapi,” jelasnya.
Cedera kali ini mengingatkan publik pada insiden serupa di Jerez 2020, ketika Marquez harus absen panjang karena patah tulang di lengan kanan setelah kecelakaan hebat. Kini, bayangan cedera lama itu seolah terulang kembali di Mandalika.
Kutukan Mandalika Belum Berakhir untuk Marquez
Bagi Marquez, Mandalika tampaknya belum membawa keberuntungan. Sejak sirkuit ini mulai digunakan pada 2022, ia belum pernah berhasil finis di balapan utama.
Pada musim 2022, Marquez gagal start akibat cedera di sesi pemanasan. Setahun kemudian, ia terjatuh di tikungan 13.
Tahun 2024 motornya rusak di tengah lomba, dan kini di 2025, nasib sial kembali menghampirinya.
Rangkaian insiden ini membuat banyak pengamat menyebut Mandalika sebagai “sirkuit kutukan” bagi sang juara dunia delapan kali itu.
Meski demikian, Marquez masih menyimpan ambisi untuk suatu hari bisa menaklukkan lintasan kebanggaan Indonesia tersebut.
Gaya Balap Agresif Jadi Pedang Bermata Dua
Rekaman ulang memperlihatkan Marquez berusaha mempertahankan posisi dengan menutup jalur di tikungan tujuh.
Namun, Bezzecchi yang datang dari sisi dalam kehilangan ruang pengereman hingga terjadi kontak antara keduanya.
Insiden ini memperlihatkan risiko tinggi gaya balap agresif Marquez, terutama di trek teknis seperti Mandalika.
Para analis MotoGP menilai, pendekatan agresif Marquez memang mampu memberi tekanan besar kepada lawan, tetapi di sirkuit yang sempit, strategi itu sering berakhir fatal.
Dampak Besar untuk Ducati dan Klasemen
Kecelakaan Marquez menambah daftar kerugian bagi Ducati Lenovo.
Rekan setimnya, Francesco Bagnaia, juga mengalami crash di tikungan terakhir lap kesembilan sehingga gagal finis.
Kehilangan dua pembalap utama membuat Ducati kehilangan poin penting dalam perebutan klasemen konstruktor.
Posisi mereka kini mulai terancam oleh KTM dan Aprilia yang tampil konsisten dalam beberapa seri terakhir.
Manajer Ducati, Davide Tardozzi, mengakui hasil di Mandalika sangat mengecewakan.
“Padahal tim datang dengan optimisme tinggi setelah kemenangan di Motegi sebelumnya,” ujarnya.
Masa Depan Marquez Kembali Jadi Tanda Tanya
Dengan cedera di bahu kanan yang belum pulih sepenuhnya, peluang Marquez tampil pada seri berikutnya masih diragukan. Tim medis menyarankan masa pemulihan intensif sebelum ia kembali ke lintasan.
Kondisi ini membuat penggemar khawatir Marquez akan kembali absen panjang, seperti yang pernah terjadi beberapa musim lalu.
Absennya Marquez bisa berdampak pada peluangnya untuk bersaing dalam perebutan gelar dunia musim ini.
Meski begitu, Marquez tetap menunjukkan semangat juangnya. Ia menegaskan tekadnya untuk segera pulih dan kembali menaklukkan Mandalika di masa depan.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]