WahanaNews.co | Novak Djokovic gagal tampil di ajang Grand Slam Australia Open gara-gara masalah visa yang menyebabkannya di deportasi. Putusan terkait mendeportasi Djokovic telah diambil pada Minggu (16/1) siang WIB.
Setelah Pengadilan Federal menguatkan keputusan pemerintah Negeri Kanguru untuk membatalkan visa pemegang rekor 20 gelar grand slam itu.
Baca Juga:
Amankan Tempat di Final ATP Finals, Djokovik Kalahkan Taylor Fritz
Sidang Pengadilan Federal terkait persoalan visa Djokovic berlangsung lebih cepat dari rencana semula. Hal dilakukan mengingat gelaran Australia Open akan mulai berlangsung pada Senin (17/1) waktu setempat.
Kasus visa masuk Djokovic ini sudah bergulir selama satu pekan terakhir. Awalnya Djokovic mendapat pengecualian untuk masuk ke Australia dari sisi medis terkait vaksinasi Covid-19.
Sebagai gambaran, seluruh pendatang yang tiba di Australia diwajibkan telah melakukan vaksinasi. Djokovic belum melakukan vaksinasi dan sempat mendapat pengecualian dari sisi medis.
Baca Juga:
Novak Djokovic Beberkan Kesuksesannya di Dunia Tenis
Ketika tiba di Australia, Djokovic langsung ditahan di bandara lantaran tidak dapat memenuhi syarat untuk pengecualian soal vaksinasi. Visa masuk Djokovic lalu dicabut pada Kamis (6/1).
Djokovic lalu mengajukan banding dan berhasil menang dalam proses banding tersebut. Namun Pemerintah Australia langsung menyatakan masih bakal memantau situasi dan memungkinkan untuk tetap mencabut visa Djokovic.
Selain masalah vaksinasi, Djokovic juga terganjal masalah informasi palsu saat mengisi keterangan dalam formulir kedatangan.