WahanaNews.co | Indonesia terancam tidak mampu memenuhi
target Grand Design Olahraga Nasional
(GDON), yang diinisiasi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Dalam
hal ini, untuk mencapai peringkat 40 besar Olimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga:
Menpora Dito dan InJourney Bahas Kolaborasi Penyelenggaraan Event Olahraga
Hingga Sabtu (7/8/2021), pukul 18.18
WIB, Filipina
diketahui menyusul Indonesia di peringkat 48.
Sementara
itu, Indonesia berada di posisi 52 dalam klasemen sementara.
Menpora,
Zainudin Amali, menyatakan, target GDON terkait peringkat Indonesia baru akan berlaku
setelah Olimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga:
Mabes Polri Gelar Upacara Sumpah Pemuda, Indeks Pembangunan Pemuda Harus Ditingkatkan
Adapun
saat ini, target Kemenpora masih menggunakan perolehan medali.
"Selama
ini kan belum ada GDON, masih
menggunakan target medali. Tapi kalau GDON sudah mulai jalan, target harus
berubah menjadi target peringkat," ujar Zainudin, saat dihubungi wartawan, Sabtu
(7/8/2021).
"Kalau
dilihat perolehan medali di Olimpiade Tokyo, yang menyumbangkan lima medali, sementara
Olimpiade Rio de janeiro ada tiga medali, maka
target itu sudah tercapai," imbuhnya.
Menpora
menyebut, paradigma tentang pembinaan prestasi olahraga nasional harus
diubah.
Pasalnya,
GDON menjadikan Olimpiade sebagai sasaran utama pembinaan prestasi.
Sehingga,
cabang olahraga (cabor) unggulan, seperti bulutangkis dan angkat besi, harus
dipersiapkan dalam setiap Olimpiade.
"Harus
ada perluasan basis cabor, tidak boleh lagi bertumpu pada cabor tertentu saja.
Seperti cabor panahan, menembak, panjat tebing, dan beberapa cabor lain yang masuk
dalam GDON," ungkap Zainudin.
"Supaya
basis prestasi cabor semakin meluas. Walaupun itu akan sangat berat, karena
sulit diprediksi. Namun, harus kita jalani, kalau mau meningkatkan
prestasi," tandasnya. [dhn]