WahanaNews.co | Pembalap Mercedes-Benz EQ Team, Nyck de Vries akan menjadi salah satu peserta pada gelaran Formula E Jakarta, 4 Juni mendatang.
Berikut profil Nyck De Vries.
Baca Juga:
Pembalap dan Kru F1 Powerboat Mulai Berdatangan di Danau Toba 2024, AP II Siapkan Penerbangan Tambahan
Gelaran Formula E Jakarta memang tidak menghadirkan pembalap Indonesia. Namun, kehadiran Nyck De Vries akan menjadi warna tersendiri karena pembalap berusia 27 tersebut memiliki keturunan Indonesia.
Dalam sebuah wawancara dengan pihak Formula E, November 2019 lalu, pembalap berkebangsaan Belanda itu mengakui bahwa darah Indonesia ada di dalam dirinya.
"Ya benar, kakek saya berasal dari Indonesia dan saya seperempat berdarah Indonesia," kata De Vries.
Baca Juga:
100 Pembalap Siap Unjuk Gigi Diajang Fun Street Race Reka Vida Circuit
De Vries yang lahir pada 6 Februari 1995 itu mengawali karier balapannya melalui kejuaraan dunia Karting pada 2008 dan keluar sebagai juara pada kategori KF3. Ia akhirnya menyabet gelar juara dunia Karting pada 2010.
Dua tahun kemudian pada 2012, De Vries menjajal balapan single-seater melalui ajang Formula Renault Eurocup dan bertahan selama tiga musim. Ia kemudian naik ke Formula Renault 3.5 Series pada 2015 dan berhasil promosi ke Formula 2 bersama Rapax pada 2017.
Semusim berikutnya, tepatnya 2018, De Vries hijrah ke Prema Racing. Ia pun satu tim dengan pembalap Indonesia, Sean Gelael. De Vries akhirnya memantapkan tajinya di balap jet darat saat menjuarai Formula 2 di musim 2019.
Sempat menjajal World Endurance Championship, De Vries akhirnya banting stir ke Formula E bersama Mercedes-Benz EQ pada musim 2019/2020.
Ia kembali mengaspal untuk Formula E 2021/2022 bersama Mercedes. Hasilnya, ia keluar sebagai juara dengan catatan dua kemenangan termasuk empat kali podium yang menghasilkan 99 poin di akhir klasemen.
Juara bertahan Formula E musim 2020/2021 itu mengungkapkan antusiasmenya saat mendengar Indonesia akan menjadi salah satu tuan rumah E-Prix.
"Saya pikir (Asia) adalah benua yang indah dan [Indonesia] adalah negeri yang bagus. Meski saya belum memiliki keterikatan yang kuat (dengan Indonesia), tapi rasanya balapan (di Indonesia) akan terasa seperti di rumah sendiri," ucapnya.[gab]