WahanaNews.co | Ketua Persatuan Bulutangkis Seluruh
Indonesia (PBSI), Agung Firman Sampurna, protes atas peristiwa tim
Indonesia yangdipaksa mundur dari ajang All England 2021.
Agung
meyakini, ini adalah cara tidak fair
agar membuat timnas bulutangkis Indonesia tidak bisa juara.
Baca Juga:
Skandal All England 2021: Marcus Sebut BWF Tak Cukup Minta Maaf!
Apalagi,
catatan timnas Indonesia selama berlaga di ajang itu cukup menjanjikan,termasuk menyingkirkan para wakil Inggris.
"Maka, saya
katakan, dengan persiapan kami sekarang, memang ini salah satu cara
untuk membuat Indonesia tidak bisa jadi juara, adalah dengan tidak bisa
bertanding," kata Agung di Gedung BPK RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (18/3/2021).
"Karena, kalau
kita bertanding, kita sangat berbahaya. Dan kita adalah kandidat juara, salah
satu yang paling kuat, dan sudah mengalahkan Inggris," imbuh dia.
Baca Juga:
Skandal All England 2021: Barikade 98 Minta Jokowi Tarik Dubes dari Inggris
Agung
menambahkan, persiapan tim bulutangkis Indonesia dalam menghadapi All England
2021 sebenarnya sudah matang.
"Kami
menyampaikan kekecewaan yang besar. Pada saat yang sama, kami juga paham, ini karena
potensi kemampuan tim bulutangkis Indonesia yang ada dalam kondisi terbaiknya pada saat
ini," kata dia.
Agung
menyatakan, PBSI saat ini terus melakukan kontak dengan Kemenlu dan Kemenpora
agar tim bulutangkis Indonesia masih bisa bertanding.
Diketahui, para pebulutangkis Indonesia dipaksa
mundur dari turnamen bergengsiAll England2021.
Hal
tersebut diketahui dari unggahan Marcus Fernaldi Gideon di akun Instagram-nya pada Kamis (18/3/2021)
pagi WIB.
Dalam
unggahannya, Marcus Fernaldi Gideon mengungkapkan bahwa seluruh tim Indonesia,
termasuk pelatih dan ofisial, dipaksa mundur dariAll England 2021.
Hal ini
dikarenakan saat penerbangan dari Istanbul ke Birmingham pada Sabtu
(13/3/2021), terdapat salah satu penumpang pesawat yang dinyatakan
positifCovid-19.
"Malam ini, kami terkejut mendengar kabar
bahwa kami (pemain Indonesia dan ofisial) harus mundur dari All England karena
adanya penumpang yang terkonfirmasi positif Covid-19 yang terbang dalam satu
pesawat bersama kami," tulis Marcus dalam unggahan Instagram pribadinya.
Melansir
pernyataan PBSI, sesuai dengan regulasi Pemerintah Inggris, jika berada pada
satu pesawat yang sama dengan orang yang positif Covid-19, penumpang lain
diharuskan menjalani isolasi selama 10 hari.
Tim
Indonesia pun terpaksa mundur dan menjalani isolasi sampai tanggal 23 Maret
2021 di Crowne Plaza Birmingham City Centre.
Meski
demikian, PBSI memastikan bahwa seluruh tim Indonesia yang berada di Birmingham
saat ini dalam keadaan sehat. [dhn]