WahanaNews.co | Atlet para-powerlifting, Ni Nengah Widiasih, mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) sembari tampak berkaca-kaca.
"Terima kasih. Terima kasih kepada Pak Menteri (Zainudin Amali) dan Bapak Presiden (Joko Widodo) atas penghargaan ini," ucap Ni Nengah seusai pengambilan sumpah pengangkatan jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Baca Juga:
Rehab MCK MI Al-Irsyadul Islami Diduga Sarat Korupsi
Atlet para-powerlifting ini merupakan satu dari 193 atlet yang mengucap sumpah di hadapan Menpora Zainudin Amali menjadi PNS di lingkungan Kemenpora, Rabu (10/8) siang.
Dari atas kursi rodanya, dara 29 tahun ini lantas mencurahkan isi hatinya. Dalam balutan kemeja Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) biru tua, Ni Nengah menyebut status PNS tak membuatnya berpuas diri.
Salah satu cita-cita besarnya di dunia olahraga masih ingin dikejar. Atlet yang biasa tampil di kelas 41 kilogram ini masih bertekad meraih medali emas untuk Indonesia di Paralimpiade Paris 2024.
Baca Juga:
Reses Terakhir, Ahmad Ushtuchri Beri Pesan Ini untuk Pemilih Milenial
"Diangkat jadi pegawai negeri merupakan penghargaan yang luar biasa untuk kami para atlet. Saya sendiri tetap jadi atlet, saya tetap fokus latihan, saya masih persiapan untuk Paralimpik Paris," ucap Ni Nengah.
"Saya masih latihan di pelatnas karena ke depan masih banyak kualifikasi-kualifikasi [Paralimpiade Paris 2024] yang akan saya ikuti," ucap atlet asal Bali yang biasa disapa Widi ini.
Ni Nengah pertama kali tampil di Paralimpiade pada Paralimpiade Rio de Janeiro 2016. Ketika itu atlet kelahiran 12 Desember 1992 ini meraih medali perunggu.
Pada Olimpiade keduanya di Tokyo ia meraih perak.
Selama menjadi atlet, sudah banyak medali yang diraih Ni Nengah. Medali pertamanya di pentas internasional adalah perunggu ASEAN Para Games Thailand 2008.
Adapun emas pertama didapat saat ASEAN Para Games 2011 di Jakarta.
Tak hanya Ni Nengah, ada 56 atlet disabilitas lain yang juga disumpah menjadi PNS. Sebagian besar di antaranya tampak semringah, tetapi ada juga yang menahan haru atas berkah diangkat menjadi PNS. [rin]