WahanaNews.co | Bali United membuat keputusan yang menarik dengan mempertahankan dua gelandang gaek, yakni Fadil Sausu (37) dan Hariono (36), untuk mengarungi Liga 1 2022-2023.
Selain karena usia yang tidak lagi muda, Fadil Sausu dan Hariono juga sudah kehilangan tempat di skuad utama.
Baca Juga:
Bali United Konsentrasi Latihan Taktik, Hadapi Laga Pamungkas Kontra Persib Bandung
Musim lalu, keduanya secara bergantian menjadi pelapis Brwa Nouri dan Sidik Saimima yang punya porsi main lebih banyak.
Fadhil Sausu di Liga 1 2021-2022 lalu hanya main sebanyak 14 kali dan tidak pernah tampil penuh selama 90 menit.
Sedangkan Hariono main sebanyak 16 kali, namun lima di antaranya terjadi saat pertandingan menyisakan lima menit saja.
Baca Juga:
Bali United Berambisi Lanjutkan Tren Positif Saat Bertemu Dewa United
Menilik kekuatan finansial dan pamor Bali United sebagai tim juara Liga 1 2021-2022, seharusnya bukan perkara sulit mencari pemain yang lebih muda dan potensial.
Tapi, pelatih Bali United, Stefano Cugurra, punya pertimbangannya sendiri.
Dari segi statistik permainan individu, Fadil Sausu dan Hariono memang kurang.
Kedua pemain ini lebih memegang peran sebagai penyeimbang tim.
Selama ini, Fadil Sausu dan Hariono menjadi sosok yang menyempurnakan permainan Bali United.
Keduanya adalah pemain berkarakter dewasa yang menambal kekurangan tim dengan pengalaman mereka.
“Fadil kapten tim sudah di dalam tim ini sejak awal Bali United,” tutur Stefano Cugurra, pelatih yang biasa disapa Teco.
“Hariono datang setelah 10 tahun di Persib dan sukses juga di Bali United bisa juara 2021-2022,” katanya menambahkan.
Stefano Cugurra mengakui musim lalu keduanya tidak tampil secara reguler.
Kendati demikian, kehadiran keduanya tetap penting.
Fadil Sausu biasa dimasukkan sebagai starter saat Bali United ingin memulai pertandingan dengan taktik menyerang.
Pengalaman pemain asal Palu itu dalam membaca pertandingan kerap menciptakan peluang-peluang mencetak gol Bali United.
Sementara Hariono biasa dimainkan saat Bali United menghadapi lawan-lawan yang agresif.
Ia menjadi filter di lini tengah, sehingga menekan intensitas serangan dari lawan.
Karena itu, Stefano Cugurra mengatakan keduanya bukan kehilangan tempat.
Namun, memang sengaja disimpan dan hanya diturunkan saat dibutuhkan.
“Dua pemain ini waktu ada kesempatan main sebagai inti atau dari bangku cadangan, selalu banyak bantu tim untuk meraih hasil maksimal,” kata Stefano Cugurra mengakhiri. [gun]