Wartawan sempat melakukan uji kecepatan jaringan lewat aplikasi Speedtest di halaman luar arena pertandingan, Minggu (19/9/2021) sore.
Hasilnya, latensi internet tercatat pada tingkat 83 ms, angka yang sudah cukup baik untuk bermain game --berada di bawah angka 100 ms.
Baca Juga:
Tutup Peparnas XVI Papua, Jokowi: Bukan Hanya Torang Bisa, Tapi Torang Hebat!
Latensi merupakan jeda waktu yang dibutuhkan untuk mengantarkan data dari pengirim ke penerima.
Sebagai gambaran, angka latensi yang semakin rendah akan semakin baik dalam memberikan pengalaman bermain e-Sport.
"Kebanyakan barang kita kirim semua dari Jakarta. Kita anggap ini adalah challenge baru buat kita, jujur e-Sport pertama kali masuk di PON ini juga sebuah sejarah bagi kita, makanya kita keluarkan semuanya all out supaya eksibisi PON esport ini lancar dan sukses," kata Ashadi.
Baca Juga:
Relawan Belum Terima Honor, PB PON XX Papua Janjikan Ini
Di luar ruang bertanding e-Sport, tampak sejumlah petugas membersihkan arena hoki, yang menurut Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah), Mayjen TNI (Purn) Dr Suwarno, telah siap digunakan untuk bertanding.
"Kedua venue itu, hoki indoor dan hoki outdoor serta kriket itu yang bangun adalah pemerintah pusat, yang dikerjakan oleh kementerian PUPR, pada dasarnya venue itu sudah selesai 100 persen," kata Suwarno kepada wartawan, ditemui di tempat terpisah, di Jayapura, Minggu (19/9/2021).
"Beberapa waktu yang lalu itu sempatdilakukan pemalangan dalam jumlah yang cukup lama, sehingga ada beberapa yang memerlukan pemeliharaan, ini dalam rangka finishing untuk persiapan itu, baik penataan kebersihannya," dia menambahkan.