WahanaNews.co | Barcelona mengalami lonjakan upah skuad di tengah krisis. Presiden LaLiga, Javier Tebas, meminta Los Cules menurunkan batas gaji musim depan.
LaLiga mengumumkan Batas Biaya Skuad Olahraga (LCPD) klub peserta LaLiga, Jumat (9/9/2022). LCPD termasuk pengeluaran untuk pemain, pelatih kepala, asisten pelatih, dan pelatih fisik tim utama yang bisa didaftarkan, serta pengeluaran untuk afiliasi, akademi, dan bagian-bagian lain (termasuk skuad yang tidak dapat didaftarkan).
Baca Juga:
Real Madid Bawa Kasus Rasisme Terhadap Vinicius ke Meja Hijau
Real Madrid menjadi tim dengan batas gaji tertinggi mencapai 683 juta euro. Barcelona di urutan kedua dengan 656 juta euro.
Batas gaji Barcelona mengalami lonjakan pesat ketimbang musim dingin lalu yang defisit 144 juta euro. Blaugrana sukses mendatangkan pemain-pemain baru pada bursa musim panas berkat 'tuas ekonomi', yakni penjualan sebagian aset klub dan meraih keuntungan 700 juta euro.
Peningkatan spektakuler ambang gaji Barcelona mendapat sorotan Javier Tebas. Dia mengimbau klub Catalunya itu mau menurunkan upah skuad dan tak lagi mengaktifkan 'tuas ekonomi' di masa mendatang.
Baca Juga:
Liga Champions: Hasil Dramatis vs Inter Bikin Barcelona Kritis
"Tahun depan Barca harus mengurangi batas gaji yang mungkin sesuai dengan itu, Eduard Romeu (wakil presiden Barcelona) sudah mengatakan itu. Nantinya tidak akan ada lagi 'tuas ekonomi'. Entah mereka membuat lebih banyak tuas atau mereka mengurangi batas menjadi sekitar 400 juta," kata Tebas, dilansir dari detikcom.
"Barca tidak menghadapi risiko kebangkrutan. Mereka memiliki tagihan upah yang rumit, tetapi punya aset-aset yang cukup untuk maju," dia menambahkan.
"Sanksi Barca? Sudah ditertibkan dengan 700 juta aset yang dijualnya. Kita harus ingat krisis pandemi tidak akan keluar dalam semalam, ada klub-klub yang menderita. Tidak ada masalah apabila kontrol ekonomi terpenuhi, tapi kami tak bisa memasukkan apa yang dikeluarkan klub untuk seorang pemain."