WahanaNews.co | Arsan Makarim, pemuda 21 tahun yang baru naik tingkat ke Persib Bandung, akan melakoni musim pertamanya di kasta tertinggi Liga Indonesia.
Sosok ini promosi dari tim satelit Persib, Bandung United.
Baca Juga:
Bali United Konsentrasi Latihan Taktik, Hadapi Laga Pamungkas Kontra Persib Bandung
Alhasil, Liga 1 2022-2023 akan menjadi musim debutnya.
Seperti pemuda lain, langkah Arsan Makarim menjadi pemain hebat tidak mudah.
Butuh kerja keras bertahun-tahun agar kelak ia menjadi tumpuan Persib Bandung.
Baca Juga:
Gol Nick Kuipers Bawa Kemenangan Persib dari Madura United
Arsan punya etos kerja bagus.
Diiringi kerja keras, ia menginginkan adanya progres dari latihan ke latihan.
“Pastinya di setiap latihan harus maksimal terus. Harus ada progres, hari ini, besok dan seterusnya, progres gimana caranya bisa lebih baik lagi,” ungkap Arsan.
Pemain yang mengenakan nomor punggung 70 ini memiliki target utama di tahun pertamanya berbaju Persib.
Arsan bertekad mendapatkan menit bermain banyak dengan kontribusi positif.
“Target pribadinya dapat menit bermain dan dapat menunjukkan ke pelatih bahwa Arsan layak main,” katanya.
Ia menceritakan bagaimana proses adaptasi di Persib.
Salah satunya menjalin pengertian bermain dengan Henhen Herdiana.
Arsan mendapat posisi satu line dengan Henhen di sayap kanan.
Ia perlu berkomunikasi dengan rekannya tersebut, baik di dalam maupun di luar lapangan, agar permainan semakin menyatu.
“Sudah enak dapat chemistry kan sering ngobrol, terus juga Henhen suka ngasih tahu Arsan saat defend, saat nyerang juga Henhen suka ngasih tahu, jadi terus terbangun. Di luar lapangan juga dekat sama A Henhen,” paparnya.
Punya atribut permainan cepat dan olah bola menawan, sebagai winger ia harus bersaing dengan para pemain senior.
Frets Butuan, Febri Hariyadi, Ezra Walian, dan Erwin Ramdani adalah pemain-pemain yang selama ini diandalkan Persib untuk lini tersebut di bawah arahan pelatih Robert Rene Aberts.
Pemain kelahiran Sumedang itu tahu persaingan di dalam tim tidak akan mudah untuk mendapatkan menit bermain.
Tetapi dirinya hanya akan fokus kepada permainan sendiri.
Arsan hanya ingin memastikan dirinya siap mengerahkan seluruh kemampuan ketika kesempatan kepada dirinya datang.
“Arsan fokus ke diri sendiri di latihan maksimal, nanti kan pelatih yang menilai layak tidaknya main,” tandasnya. [gun]