WahanaNews.co | Aparat keamanan selama Piala Dunia 2022 harus waspada terhadap potensi serangan terorisme. Pasalnya, kelompok Al-Qaeda menyatakan sikap atas penyelanggaraan event sepak bola di Qatar itu.
Al-Qaeda mendesak umat muslim di seluruh dunia agar tidak datang menghadiri Piala Dunia di Qatar. Sebab, menurut mereka, Piala Dunia 2022 dikelola oleh orang tidak bermoral.
Baca Juga:
Anduring FC Singengu Meraih Juara Piala NNB Cup I Kotanopan
“Mereka (FIFA) membawa orang tidak bermoral, homoseksual, atheisme, dan penabur koruspi ke Semenanjung Arab, itu pengalihan isu atas penindasan dan pendudukan mereka di negara-negara Muslim,” tulis pernyataan Al-Qaeda menurut laporan Organisasi Intelijen SITE, dilansir Reuters, Minggu (20/11/2022).
“Oleh sebab itu kami memperingatkan saudara-saudara muslim kami untuk tidak menghadiri acara itu,” sambung pernyataan itu.
Al-Qaeda memang tidak merinci tindakan apa yang akan dilakukan jika para umat muslim tetap datang ke Qatar. Namun, aparat keamanan yang bertugas, termasuk personel intelijen tentu harus ekstra waspada.
Baca Juga:
Personel Polres Sibolga Juara III Lomba Tiga Pilar Tingkat Polda Sumut
Qatar sebagai tuan rumah tentu harus menjamin keselamatan para penggemar. Masih dari sumber yang sama, pemerintah Qatar melatih sebanyak 50 ribu tentara nasional untuk bertugas di perhelatan akbar tersebut.
Sekadar informasi, penduduk Qatar berjumlah kurang lebih 3 juta jiwa. Itu artinya, Qatar menyiapkan 1,67 persen warganya untuk mengamankan Piala Dunia 2022.aca Juga: Ekuador Tak Tertekan Hadapi Qatar di Laga Pembuka Piala Dunia 2022.
Tak hanya itu, pemerintah Qatar juga kabarnya menggunakan jasa tentara-tentara asing. Diharapkan Piala Dunia edisi kali ini berjalan dengan aman dan nyaman. [rds]