WAHANANEWS.CO, Jakarta - Indonesia dijadwalkan menjadi tuan rumah ajang olahraga disabilitas tingkat regional, SEA Deaf Games (SDG) ke-2, yang akan berlangsung pada 20 hingga 26 Agustus 2025 di Jakarta.
Kompetisi ini akan menghimpun atlet-atlet tuna rungu dari 11 negara Asia Tenggara dalam semangat kebersamaan bertajuk “Winning Through Unity”.
Baca Juga:
Dinas Tenaga Kerja Sultra Gelar Pelatihan Kecantikan dan Keterampilan untuk Disabilitas
Tanggung jawab sebagai penyelenggara telah diberikan kepada Perhimpunan Olahraga Tuna Rungu Indonesia (Porturin), organisasi induk nasional yang menaungi olahraga bagi penyandang disabilitas pendengaran di Indonesia, berdasarkan mandat dari ASEAN Deaf Sports Federation.
Pada penyelenggaraan edisi kedua ini, SEA Deaf Games akan menampilkan enam cabang olahraga: atletik, bulutangkis, bowling, catur, futsal, dan tenis meja, terbuka untuk partisipasi atlet pria dan wanita dari negara-negara peserta.
“SEA Deaf Games dilaksanakan pertama kalinya di Kuala Lumpur, Malaysia pada tahun 2022 dan Indonesia dipercayakan jadi tuan rumah kedua. Perhimpunan Olahraga Tunarungu Indonesia (Porturin) ditunjuk jadi pelaksana multi-event tersebut,” ujar Laura, Sekretaris Jenderal DPP Porturin, Senin (23/6/2025).
Baca Juga:
Pemkab Sampang Alokasikan Rp3 Miliar untuk Bantuan Sosial Disabilitas Tahun 2025
Laura juga menyampaikan beberapa tantangan dalam persiapan, termasuk minimnya perhatian publik dan belum optimalnya dukungan dari pemerintah daerah.
“Tantangan kami adalah kurangnya perhatian dari masyarakat luas, terjadi kecemburuan sosial, dan kurangnya dukungan dari pemerintahan lokal. Namun, Kemenpora pada akhirnya mendukung kegiatan ajang internasional ini dengan memberikan rekomendasi dan fasilitas yang diharapkan akan diberikan oleh Dispora DKI Jakarta,” kata Laura.
Rangkaian SDG 2025 akan diawali dengan seremoni pembukaan pada 21 Agustus dan berakhir pada 25 Agustus melalui upacara penutupan, keduanya berlangsung di Jakarta.
Beberapa venue telah disiapkan, antara lain GOR Kemayoran untuk pertandingan bulutangkis dan Hotel Ibis Mangga Dua sebagai lokasi catur.
Untuk cabang futsal akan digelar di ANFA Arena KTC Mall Kelapa Gading, sedangkan bowling berlangsung di Artha Gading Bowling Center.
Pertandingan tenis meja akan dihelat di Gelanggang Jakarta Pusat.
SEA Deaf Games memiliki misi utama untuk memperluas inklusi olahraga bagi komunitas tuna rungu serta mengangkat semangat sportivitas dan prestasi atlet penyandang disabilitas pendengaran di Asia Tenggara.
Jumlah cabor yang dilombakan meningkat dari empat menjadi enam, sebagai upaya membuka ruang lebih besar bagi potensi atlet tuna rungu di kawasan.
Salah satu atlet Indonesia yang dijadwalkan tampil adalah Annida Ningrum Safitri, petenis meja muda asal Jawa Tengah berusia 23 tahun.
Ia menyambut gembira kesempatan ini dan menyampaikan semangatnya.
“Bertanding di negara sendiri tentu menjadi impian setiap atlet, lebih-lebih di event internasional SEA Deaf Games. Terlebih lagi apabila bisa menjadi juara, tentu akan bisa membawa nama baik bangsa Indonesia, membawa nama baik daerah asalnya, dan khusus nama keluarga. Salam olahraga, tetap semangat, dan jangan berhenti untuk latihan,” ujar Annida.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]