WahanaNews.co | Bos tim MotoGP Yamaha, Lin Jarvis, mengungkap peran Marc Marquez dalam menggagalkan Valentino Rossi mengejar gelar ke-10 di MotoGP 2015.
Rossi yang akan pensiun pada akhir musim ini bakal meninggalkan beragam kisah dan prestasi di ajang balap motor paling ternama tersebut.
Baca Juga:
Mike Trimby Dinobatkan sebagai Legenda MotoGP di Hall of Fame Silverstone
Pria berjuluk The Doctor itu mengoleksi sembilan gelar juara dunia dengan perincian satu gelar di kelas 125 cc, satu gelar di kelas 250 cc, dan tujuh sisanya di kelas utama atau MotoGP.
Jarvis menyatakan, Rossi memiliki peluang besar menjadi juara dunia untuk kali ke-10 pada MotoGP 2015.
Ketika itu, persaingan begitu ketat dengan Jorge Lorenzo, dan di akhir musim Rossi harus puas di peringkat kedua dengan jarak lima poin saja dari rival sekaligus rekan satu timnya tersebut.
Baca Juga:
Jorge Martin Dominasi Seri MotoGP Portugal 2024 dengan Kemenangan Telak
Dalam wawancara dengan Paddock GP, Jarvis mengungkap peran Marquez menggagalkan ambisi Rossi menjadi juara.
"Jika Valentino tidak menantang Marc Marquez setelah Phillip Island [MotoGP Australia], dia mungkin tidak akan meledak seperti itu dan Vale bisa menjadi juara dunia," kata Jarvis.
Setelah MotoGP Australia, atau tepatnya di konferensi pers MotoGP Malaysia, Rossi menyebut Marquez sengaja membantu Lorenzo menjadi juara dunia.
Pada balapan di Sirkuit Sepang, Rossi bersitegang dengan Marquez di lintasan.
Bahkan duel Rossi dan Marquez kala itu berbuntut dengan jatuhnya sang pembalap Spanyol.
Rossi pun dihukum pengurangan tiga poin dan harus start dari posisi buncit di MotoGP Valencia yang merupakan seri penutup musim.
Rossi bisa menempati posisi keempat, namun poinnya tak cukup mengejar Lorenzo.
Menurut Jarvis, insiden enam tahun lalu tersebut membuat persaingan MotoGP berubah.
"Dengan apa yang terjadi pada 2015, MotoGP mulai seperti sepakbola dengan keberadaan fan yang mencerca pembalap. Itu mengubah balap motor selamanya, olahraga yang kita cintai telah diracuni," ucap Jarvis. [qnt]