WahanaNews.co | Panitia Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua terpaksa menunda pengalungan medali hasil pertandingan angkat besi kelas 93 kg. Pasalnya, salah satu lifter tidak terima dengan keputusan wasit.
Protes hasil pertandingan tersebut dilakukan lifter tuan rumah Papua Tatang Hidayat.
Baca Juga:
Gemilang di Paris 2024, Rizki Juniansyah Jadi Lifter Pertama Indonesia yang Raih Emas Olimpiade
Tatang mengamuk karena tidak terima dengan keputusan wasit yang menilai atlet angkat besi tersebut memiliki selisih berat badan dari peraih medali perak dan perunggu.
Wasit pun menyatakan Tatang Hidayat gagal menyabet medali perak dan perunggu karena selisih berat badan.
Tatang meluapkan emasi dengan berteriak lantang ke arah atlet lain di ruang istirahat. Tatang juga menyasar wasit untuk meminta klarifikasi atas kekalahannya di babak final.
Baca Juga:
KONI Bali Ajukan Anggaran untuk Biaya Kontigen Ikut PON Aceh-Sumut Dinaikkan
Amukan Tatang terdengar hingga ke bangku penonton di tribun sehingga membuat panitia menunda sementara agenda pengalungan mendali pemenang.
"Sumpah, saya tidak terima. Mana wasit, saya tidak terima," teriak Tatang dari samping panggung pertandingan di Auditorium Uncen Jayapura, Rabu (13/10/2021).
Tampil di Auditorium Uncen Jayapura, Tatang turun dalam kelas 93 kg putra cabang angkat besi dengan mengumpulkan total angkatan seberat 840 kg (350 kg skuat, 220 kg bench press dan 270 kg dead lift).
Total angkatan Tatang menyamai lifter peraih perak asal Jambi Abdul Latif Mana yang juga membuat total angkatan 840 kg (330 kg skuat, 230 kg bench press dan 280 kg dead lift).
Capaian sama juga diraih lifter Kalimantan Timur Andi Kurniawan yang mengumpulkan total angkatan 840 kg (340 kg skuat, 210 kg bench press dan 290 kg dead lift).
Berdasarkan catatan panitia pelaksana PON Papua, berat badan Tatang 90,90 kg atau lebih berat dari Latif 88,70 kg dan Andi 90,85 kg.
Dengan selisih berat badan tersebut wasit pertandingan Tiohok Seng, Elly Endria dan Musli Yunus menyatakan atlet tuan rumah kalah karena selisih berat badan yang lebih berat dari peraih medali perak dan perunggu.
Hal tersebut jugalah yang memicu emosi Tatang hingga membuat kericuhan di akhir pertandingan.
Namun situasi itu segera ditangani sejumlah petugas keamanan berseragam polisi maupun relawan yang direkrut panitia pelaksana lomba.
Panitia berhasil menenangkan kemarahan Tatang kepada wasit setelah hampir 30 menit meluapkan emosi di ruang atlet dan di depan ruang medis.
Adapun hasil sementara perolehan PON Papua masih dikuasi Provinsi Jawa Barat dengan perolehan 115 Emas, 91 Perak, 99 Perunggu, Rabu sore (13/10/2021).
Tuan rumah, Papua belum beranjak dari posisi keempat di klasemen sementara PON XX Papua 2021 dengan perolehan medali 81 Emas, 53 Perak, 90 Perunggu. [rin]