WahanaNews.co | Komisi X DPR RI Syaiful Huda melancarkan kritiknya pada Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi yang menjewer dan mengusir pelatih biliar Sumut untuk tim PON Papua karena tak ikut tepuk tangan. Dia menilai sikap Gubsu melukai hati seorang pelatih.
"Saya kira (sikap Gubsu) salah, publik juga kalau menghakimi juga wajar. Karena setidak berprestasi apapun semangatnya semua cabor punya potensi dibina, spiritnya kan membina bukan pembinasaan, apalagi mengejek bahkan men-downgrade atau melukai hati seorang pelatih," kata Huda kepada wartawan, Selasa (28/12/2021).
Baca Juga:
Panglima TNI Dampingi Presiden RI Buka Peparnas XVII Solo 2024
Huda mengatakan apa yang dilakukan Gubsu merupakan cermin dunia olahraga Tanah Air saat ini. Sebab, sering kali faktor di luar olahraga itu lebih dominan menguasai ruang prestasi olahraga.
"Bagaimana sebuah luapan kebencian kepada seseorang tidak proporsional diungkapkan dalam ruang olahraga kita. Jadi PR besar kita, semua elit pimpinan, stakeholder olahraga sekali lagi menempatkan dan menjunjung tinggi setinggi-tingginya dunia olahraga kita yang tidak boleh tercampuri oleh urusan-urusan non-olahraga, terlebih yang sifatnya sentimen pribadi. Saya kira ini potret yang tidak baik," ucapnya.
Lebih lanjut, dia berbicara mimpinya dalam dunia olahraga Indonesia yang ditempatkan dalam ruang yang sifatnya mendukung, bukan malah menempatkan olahraga semacam sub koordinat dari berbagai urusan. Menurutnya, siapa pun yang ingin menatap masa depan olahraga Indonesia yang terbaik, tidak boleh disubkoordinatkan hanya karena kepentingan sesaat.
Baca Juga:
PLN Sukses Hadirkan Listrik Berkualitas Selama PON XXI Aceh – Sumut
"Saya merasa peristiwa begini pun kan sekali lagi menempatkan olahraga ini menjadi sub koordinasi dari sebuah kepentingan di luar olahraga," ujarnya.
Politikus PKB ini mendorong agar Pemerintah Daerah berkomitmen menciptakan ekosistem pembinaan, bukan ekosistem pembinasaan. Menurutnya, apa yang dilakukan Gubsu Edy tergolong ekosistem yang tidak baik karena bisa menghilangkan semangat atlet dan pelatih.
"Semacam ini gitu yang ketika tidak berprestasi diolok-olok, dan ketika ada yang berprestasi disanjung-sanjung dikasih hadiah berlebih, saya kira ini tidak pas. Jadi relasinya Pemerintah Daerah adalah semangatnya menciptakan ekosistem, memfasilitasi penciptaan ekosistem pembinaan cabor yang ada di daerah, semangatnya membina bukan membinasakan," imbuhnya.