WahanaNews.co | Indonesia akan menjalani leg kedua Final Piala AFF 2020 di Stadion Nasional, Singapura, Sabtu (1/1/2022) malam WIB.
Sebelumnya, pada leg pertama, Indonesia kalah telak 0-4 dari Thailand.
Baca Juga:
Meski Gagal Jadi Juara, Jokowi Mengaku Bangga Terhadap Perjuangan Timnas Indonesia di Ajang Piala AFF 2020
Mantan pelatih timnas U19 Indonesia, Eduard Tjong, menilai sangat berat bagi pemain untuk bisa mengembalikan keadaan di leg kedua.
Meski demikian, menurut dia, sangat mungkin bagi Indonesia untuk memenangi pertandingan.
Dia meminta Witan Sulaeman dkk untuk bermain tanpa beban atau tampil nothing to lose. Dengan tampil tanpa beban, pemain timnas Indonesia bisa tampil lepas menghadapi Thailand.
Baca Juga:
Puji Timnas Indonesia, Pelatih Thailand: Masa Depan Mereka Cerah
Hal itu dapat meminimalisasi kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh pemain di lini pertahanan.
Eduard Tjong meyakini Indonesia bisa memenangi pertandingan leg kedua meskipun belum bisa menjadi juara Piala AFF 2020. Mental dan moril pemain akan naik karena berhasil mengalahkan salah satu tim kuat di kawasan Asia Tenggara.
"Kalau kita bicara peluang masih ada, cuma ya harus kerja keras. Kalau boleh bilang hanya keajaiban yang bisa. Bukan pesimistis ya, kita lihat dari hasil pertandingan kemarin," ujar mantan pelatih timnas U19 Indonesia itu kepada Kompas.com.
"Nothing to lose saja sudah, kalau kita bisa menang, tetapi enggak juara, enggak masalah. Kita bikin kalah Thailand kan juga bangga, yang penting anak-anak itu enggak beban di leg kedua. Main, jaga harga diri bangsa Indonesia saja," katanya.
Kekalahan dari Thailand di laga sebelumnya dirasa bukan menjadi antiklimaks dari penampilan tim asuhan Shin Tae-yong di Piala AFF 2020.
Eduard Tjong menilai memang secara kualitas permainan, Indonesia masih berbeda levelnya dengan Thailand yang bermain menggunakan filosofi sepak bola mereka yang terus terjaga di setiap event Piala AFF.
"Kalau antiklimaks, saya kira enggak. Antiklimaks itu kalau pemain enggak siap. Kalau saya bilang ya Thailand yang beda levelnya," katanya.
Selain itu, dia sedikit mengkritik kualitas pemain pengganti yang tampil di leg pertama lalu. Dia menilai masuknya pemain pengganti tersebut justru tidak melakukan perubahan apa-apa di dalam tim.
Indonesia justru harus kebobolan lagi dan menutup laga dengan kekalahan telak. Dia mengatakan menghadapi Thailand yang tampil cukup solid, Indonesia dapat menurunkan pemain yang bisa membaca situasi pertandingan.
"Pemain cadangan yang masuk sama saja, malah 'bikin' dua gol lagi. Tim sekelas Vietnam bisa mereka (Thailand) hajar dua kosong, apalagi kita. Jadi, kalau kita bilang, beda level, ya memang beda level," katanya. [bay]