WahanaNews.co | Tidak ada habisnya membahas petarung-petarung bengis di ring tinju.
Kali ini, muncul kesempatan untuk membongkar aksi gila dari petinju asal Amerika Serikat yang terkenal akan pukulan mautnya.
Baca Juga:
Tayang di Netflix 20 Juli 2024, Mike Tyson Bakal Duel dengan Youtuber Jake Paul
Yang menarik, petinju ini awalnya adalah seorang kuli bangunan.
Penasaran dengan ceritanya?
Dia adalah Joe Smith Jr, seorang pria biasa yang bertransformasi sebagai juara WBC dan menjadi idola baru penggemar tinju dunia.
Baca Juga:
7 Manfaat Olahraga Boxing untuk Kesehatan Wanita, Silahkan Dicoba!
Kesehariannya dia habiskan untuk bekerja sebagai kuli bangunan dan penebang pohon di daerah Amerika Serikat.
Namun di balik pekerjaan yang tidak istimewa tersebut, Smith menyimpan bakat luar biasa.
Bakat tinjunya mulai terendus di tahun 2009 lalu ketika dia menghadapi petinju senegara bernama David Brown dan menang lewat TKO.
Sejumlah duel dia lakoni hingga mencatatkan kemenangan 6 kali secara beruntun.
Sampai akhirnya dunia melihat Smith berduel dengan legenda tinju bernama Bernard Hopkins tahun 2016 lalu.
Petinju dengan rekor 57 kemenangan ini di atas kertas lebih diunggulkan.
Tapi fakta di atas ring berkata lain, Hopkins dibuat malu dengan kekalahan di ronde ke-8.
Yang mengejutkan, Hopkins dipukul sampai keluar ring.
Kemenangan istimewa tersebut membuatnya mempertahankan sabuk WBC untuk kali pertama.
Sejumlah petinju hebat juga pernah merasakan pukulan mautnya, seperti Andrzej Fonfara (Polandia), yang mana dia berhasil melucuti sabuknya.
Hingga yang terakhir Maxim Vlasov (Rusia), April 2021.
Hingga kini, sang kuli bangunan tersebut sudah mencatatkan 27 kemenangan dan 3 kali kalah, 21 di antaranya menang secara KO.
Dengan banyaknya pertarungan, Smith tentu sekarang sudah mapan.
Setidaknya petarung 31 tahun ini menerima bayaran 140 ribu poundsterling atau setara dengan Rp 2,8 miliar namun hingga kini dia masih mempertahankan pekerjaannya sebagai kuli bangunan.
Smith bekerja di Long Island, New York.
Smith bekerja di Local 66 sebagai buruh serabutan selama delapan tahun terakhir. [gun]