WahanaNews.co | Semua bendera anggota FIFA berkibar setengah tiang di markas mereka di Swiss.
Itu merupakan bentuk belasungkawa FIFA atas tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang merenggut 125 orang meninggal dunia.
Baca Juga:
Kapolda Jatim yang Baru Diminta Waspadai Mafia Tanah
Lewat akun Twitter resmi mereka, FIFA menunjukkan deretan bendera yang dikibarkan setengah tiang.
Bendera-bendera negara anggota FIFA dan bendera konfederasi terdapat dalam jajaran bendera yang dikibarkan setengah tiang tersebut.
"Seluruh bendera anggota FIFA, dan Konfederasi kini dikibarkan setengah tiang di kantor pusat, sebagai bentuk penghormatan pada orang-orang yang kehilangan nyawanya (di Kanjuruhan)," tulis FIFA dalam pernyataannya.
Baca Juga:
Komnas HAM Klaim Kantongi Dalih PT LIB Tolak Ubah Jadwal Arema vs Persebaya
Sebelumnya, Presiden FIFA, Gianni Infantino, dalam pernyataan resminya mengatakan insiden di Kanjuruhan sebagai kejadian kelam dalam sejarah sepakbola.
Gianni Infantino juga mengucapkan duka cita mendalam atas kejadian tersebut.
“Dunia sepakbola dalam keadaan terpukul menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan,” ujar Gianni Infantino, dilansir dari situs resmi FIFA.
"Ini adalah hari yang kelam untuk seluruh yang terlibat di sepakbola, sebuah tragedi. Saya mengirimkan ucapan duka cita mendalam untuk keluarga dan rekan-rekan korban meninggal dunia akibat insiden tragis ini," lanjutnya.
Saat ini, FIFA masih menjalin komunikasi dengan PSSI terkait insiden tersebut.
Sekjen PSSI, Yunus Nusi, mengatakan, sejak awal kejadian PSSI sudah melaporkan insiden di Kanjuruhan ke FIFA.
Yunus belum bisa memastikan sanksi apa yang bisa diterima Indonesia atas insiden tersebut.
"Kita tahu bersama bahwa FIFA, AFC (Federasi Sepakbola Asia), dalam mengambil keputusan tidak berburu-buru. Bisa saja kalau ini dipandang perlu untuk keperluan sepakbola, keduanya (FIFA dan AFC) bisa saja berkunjung ke Indonesia untuk melihat secara jelas dan nyata, dan mendengarkan kejadian yang terjadi di Kanjuruhan," kata Yunus. [gun]