Keputusan tersebut disampaikan kepada PBSI sejak akhir 2024, dan ia menyelesaikan tugas terakhirnya sebagai kapten tim di Piala Sudirman 2025.
"Saya beranikan diri untuk berbicara pada pihak PBSI. Saya berterima kasih PBSI mau mendengarkan kondisi saya waktu itu yang sudah menjadi suami dan ayah dengan jarak dari rumah ke Cipayung yang tidak dekat dan butuh waktu."
Baca Juga:
Jojo Jadi Kapten Tim Indonesia di Sudirman Cup 2025
"Membutuhkan banyak hal yang di-adjust, saya memberanikan diri menyampaikan permohonan dan keinginan saya menjadi profesional player dari tahun lalu. Telah disepakati bersama juga sampai Sudirman Cup, mungkin terakhir saya bisa bermain atau berlatih di pemusatan latihan," ujar Jojo.
Sementara itu, Chico juga mengungkapkan keputusannya untuk keluar dari pelatnas setelah berdiskusi dengan tim pelatih dan pengurus PBSI terkait peta jalan baru kariernya.
"Dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih atas kesempatannya menjadi pemain pelatnas hampir sembilan tahun dimulai dari pertengahan 2016 hingga sekarang. Ini bukan keputusan yang mudah untuk berlatih di luar, sebelumnya ada diskusi soal road map yang baru. Tetapi balik lagi, saya ingin mencoba punya pengalaman berlatih di luar dan mencoba bermain profesional."
Baca Juga:
BAC 2025: Jonatan Christie dan Enam Wakil Lain Amankan Tiket 8 Besar
"Saya ingin minta maaf pada masyarakat Indonesia karena belum bisa memberikan prestasi maksimal," ucap Chico.
Waketum PP PBSI, Taufik Hidayat, menekankan bahwa langkah Jojo dan Chico bukan berarti putus hubungan dengan PBSI.
"Jonatan dan Chico adalah bagian tak terpisahkan dari keluarga PP PBSI. Jonatan sudah jadi ikon dan baru saja menunaikan tugas besar sebagai kapten tim. Hari ini Jonatan dan Chico menyampaikan pada kami, menjalani latihan berbasis mode klub. Ini bukan perpisahan. Bukan bentuk jarak antara Jojo, Chico, dan PBSI. ini adalah langkah kolaborasi pembinaan. model seperti ini sudah lazim diterapkan di negara-negara besar."