"Jika orang-orang kuat bisa menekan suara perempuan dan menyembunyikan dugaan pelecehan seksual, lalu dasar berdirinya WTA - kesetaraan perempuan - akan mengalami kemunduran besar. Saya tidak akan dan tidak bisa membiarkan itu terjadi pada WTA dan para pemainnya."
Keputusan WTA untuk menarik diri dari turnamen China dipuji oleh sejumlah nama besar tenis perempuan, banyak dari mereka sebelumnya menyuarakan kekhawatiran atas keselamatan dan keberadaan Peng.
Baca Juga:
Bakal Dimainkan di PON XXI 2024, Yuk Kenali Padel yang Mirip dengan Olahraga Tenis
"WTA telah memilih berada pada sisi sejarah yang benar dalam membela hak-hak pemain kita," kata Billie Jean King, mantan petenis nomor satu Amerika.
Otoritas China belum menanggapi keputusan WTA ini. Pernyataan WTA tidak diunggah di akun resminya di Weibo, Twitter China.
Akun WTA, yang memiliki lebih dari 400.000 pengikut, masih ada di Weibo, tapi telah diblokir dari hasil pencarian, walaupun beberapa unggahan masih bisa diakses.
Baca Juga:
Indonesia Kembali Raih Medali Emas dari Cabang Tenis di SEA Games 2023
Beberapa pengguna Weibo menyatakan mendukung keputusan WTA di kolom komentar unggahan WTA lama pada Kamis dini hari, tapi kemudian dukungan itu langsung disensor.
Di Twitter, yang diblokir di China daratan, pimpinan tabloid pemerintah Global Times, Hu Xijin, menuding WTA memanfaatkan Peng untuk menyerang China.
"WTA memaksa Peng Shuai mendukung serangan Barat terhadap sistem China. Mereka mencabut kebebasan berekspresi Peng Shuai, meminta penjelasan keadaannya saat ini harus sesuai ekspektasi mereka," kata Hu. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.