WahanaNews.co, Jakarta - Terdapat fenomena gerhana yang akan terjadi sepanjang tahun 2024, yakni dua gerhana Bulan dan dua gerhana Matahari.
Fenomena gerhana matahari dan gerhana bulan selalu menarik perhatian karena keindahan alam yang langka dan spektakuler yang terjadi saat dua benda langit ini berada dalam posisi tertentu.
Baca Juga:
Jangan Lewatkan, Ada Sederet Fenomena Langit di Bulan Desember
Gerhana matahari terjadi saat Bulan berada di antara Matahari dan Bumi, menyebabkan bayangan Bulan menutupi sebagian atau seluruh permukaan Matahari.
Proses ini menciptakan pemandangan langit yang luar biasa, dengan Matahari terlihat seperti cincin cahaya berwarna-warni atau tampak tertutup sebagian.
Begitu pula dengan gerhana bulan, di mana Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, sehingga terjadi bayangan Bumi yang memantul pada Bulan.
Baca Juga:
Jangan Lewatkan! 5 Fenomena Langit Ini Bakal Terjadi pada Oktober 2023
Saat gerhana berlangsung, Bulan bisa mengalami perubahan warna menjadi merah kecokelatan, dikenal sebagai "Bulan Darah," menciptakan pemandangan langit yang memukau.
Selain aspek visualnya, fenomena ini juga menarik perhatian karena konteks sejarah, mitologi, dan budaya yang melingkupinya.
Berbagai budaya dan masyarakat dari seluruh dunia memiliki cerita dan interpretasi unik terkait gerhana, menjadikannya warisan budaya yang kaya.
Selain itu, kemajuan teknologi modern memungkinkan pengamat untuk menyaksikan gerhana secara langsung atau melalui siaran langsung, sehingga fenomena ini menjadi momen yang sangat dinanti-nantikan oleh penggemar astronomi dan masyarakat umum di seluruh dunia.
Melansir situs resmi Langit Selatan, berikut adalah rincian lengkap jadwal fenomena alam tersebut.
Gerhana Bulan Penumbra (25 Maret 2024)
Fenomena pertama gerhana Bulan Penumbra pada tahun 2024 akan terjadi. Gerhana ini dapat diamati dari Indonesia bagian timur, meskipun hanya dalam periode singkat setelah Matahari terbenam.
Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa Gerhana Bulan Penumbra ini terjadi siang hingga sore hari di wilayah Indonesia.
Selama gerhana ini, Bulan tidak akan sepenuhnya terhalang dan masih terlihat di langit malam. Identifikasi apakah Bulan sedang mengalami gerhana atau hanya dalam fase Purnama biasa menjadi sulit. Bulan akan mengalami sedikit perubahan kegelapan atau kehilangan kecerlangannya.
Gerhana Bulan Penumbra pada tanggal 25 Maret 2024 akan dimulai pukul 11.53 WIB dan berakhir pukul 16.32 WIB. Puncak gerhana terjadi pada pukul 14.13 WIB dengan total durasi gerhana selama 4 jam 39 menit.
Bagi pengamat di Indonesia timur, seperti di Papua dan sebagian wilayah Maluku, mereka memiliki kesempatan untuk menyaksikan fenomena ini.
Bulan akan muncul dalam keadaan gerhana pada pukul 17.47 WIT dan dapat diamati hingga pukul 18.31 WIT ketika gerhana berakhir.
Namun, untuk wilayah Indonesia tengah dan barat, gerhana Bulan Penumbra sudah selesai saat Bulan Purnama muncul di sore hari.
Gerhana Matahari Total (8 April 2024)
Gerhana Matahari Total pada tanggal 8 April 2024 hanya dapat dilihat oleh para pengamat di Amerika Tengah dan Amerika Utara. Lintasan totalitas gerhana dimulai dari Samudera Pasifik dan melintasi Meksiko, Amerika, hingga Kanada.
Bagi pengamat yang berada di Lautan Pasifik, bagian utara Amerika Selatan, Amerika Utara, Lautan Atlantik, Arktik, dan sebagian kecil bagian barat Eropa, mereka dapat menyaksikan gerhana Matahari sebagian.
Awal pengamatan gerhana Matahari sebagian dimulai pada pukul 22.42 WIB, sementara lokasi terakhir yang menyaksikan berakhirnya gerhana Matahari sebagian terjadi pada pukul 03.52 WIB.
Gerhana Matahari total dapat diamati mulai pukul 23.38 WIB dan berakhir pada pukul 02.55 WIB.
Puncak Gerhana Matahari Total (GMT) terjadi pada pukul 01.17 WIB selama 4 menit 28 detik di wilayah Meksiko dengan lebar totalitas mencapai 197,5 km.
Gerhana Bulan Sebagian (18 September 2024)
Gerhana Bulan Sebagian (GBS) dijadwalkan terjadi pada 18 September 2024. Sayangnya, pengamat di Indonesia tidak dapat menyaksikan fenomena ini.
Gerhana Bulan Sebagian hanya dapat disaksikan oleh para pengamat di Amerika, Eropa, Afrika, sebagian wilayah Asia selatan, Lautan Pasifik, Lautan Atlantik, Arktik, dan Antartika.
Pada tanggal 18 September 2024, gerhana Bulan sebagian akan dimulai pada pukul 07.41 WIB ketika Bulan memasuki bayangan kabur atau penumbra.
Gerhana sebagian kemudian akan dimulai pada pukul 09.12 WIB saat Bulan memasuki bayangan umbra Bumi.
Bulan diperkirakan akan meninggalkan bayangan umbra Bumi pada pukul 10.15 WIB, dan gerhana Bulan secara keseluruhan akan berakhir pada pukul 11.47 WIB ketika Bulan meninggalkan bayang kabur.
Durasi total gerhana Bulan ini akan berlangsung selama 4 jam 6 menit, sementara durasi gerhana sebagian saja diperkirakan sekitar 1 jam 2 menit.
Gerhana Matahari Cincin (2-3 Oktober 2024)
Gerhana Matahari Cincin (GMC) akan menjadi fenomena gerhana terakhir pada tahun 2024. Jalur gerhana Matahari cincin ini hanya akan melintasi wilayah Chile dan Argentina.
Sementara itu, gerhana Matahari sebagian dapat diamati oleh pengamat yang berada di Amerika Selatan, sebagian kecil Amerika Utara, serta pengamat di Lautan Pasifik, Lautan Atlantik, sebagian kecil Selandia Baru, dan Antartika.
Pertama kali gerhana sebagian terlihat pada tanggal 2 Oktober pukul 22.42 WIB, dan berakhir pada pukul 04.47 WIB pada tanggal yang sama.
Sedangkan gerhana Matahari cincin mulai teramati pada pukul 23.50 WIB pada tanggal 2 Oktober dan berakhir pada dini hari tanggal 3 Oktober pukul 03.39 WIB.
Gerhana Matahari Cincin pada tanggal 2-3 Oktober 2024 mencapai puncaknya pada tanggal 3 Oktober pukul 01.45 WIB dengan durasi total selama 7 menit 25 detik di Lautan Pasifik, dengan lebar wilayah yang dilalui gerhana cincin mencapai 266,5 km.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]