WahanaNews.co, Jakarta - Jaringan Wi-Fi umum merupakan salah satu layanan yang banyak ditemukan di lokasi publik seperti kafe, restoran, bandara, mall, hingga taman.
Keberadaan fasilitas ini sangat membantu pengguna dalam mengakses internet tanpa memerlukan pengeluaran tambahan.
Baca Juga:
Laptop Sulit Terhubung ke WiFi? Lakukan 7 Langkah Ini!
Meskipun demikian, di balik kenyamanan tersebut, ada beberapa risiko yang perlu diwaspadai saat menggunakan Wi-Fi publik.
Sebagaimana dilaporkan oleh situs ftmm.unair.ac.id, beberapa ancaman yang mungkin timbul ketika menggunakan Wi-Fi publik meliputi:
1. Serangan Man-in-the-Middle (MitM)
Baca Juga:
Tips Mudah Intip Password Wifi Tetangga Sebelah Pakai Android
Serangan Man-in-the-Middle (MitM) adalah tindakan peretas untuk mengintersep data yang sedang dikirim dan diterima oleh korban.
Kejadian serangan ini umumnya dipicu oleh kurangnya enkripsi pada jaringan Wi-Fi publik.
Oleh karena itu, peretas dapat dengan mudah mengakses informasi yang sedang dikirim dan diterima oleh korban, termasuk data pribadi seperti kata sandi, nomor kartu kredit, dan informasi perbankan.
2. Phishing
Phishing adalah usaha penipuan yang bertujuan untuk memperoleh informasi pribadi dari korban.
Peretas umumnya menggunakan metode ini dengan mengirimkan email atau pesan singkat yang mengandung tautan palsu.
Apabila korban mengklik tautan tersebut, mereka akan diarahkan ke suatu halaman tiruan yang menyerupai halaman resmi.
Pada halaman tiruan tersebut, korban diminta untuk memasukkan informasi pribadi seperti kata sandi, nomor kartu kredit, dan data perbankan.
3. Malware
Malware adalah perangkat lunak berbahaya yang dapat merusak perangkat atau mencuri data pribadi. Malware dapat menyebar melalui WiFi publik melalui file yang diunduh, situs web yang dikunjungi, atau iklan yang diklik.
4. Penurunan performa perangkat
wifi publik biasanya memiliki kapasitas yang terbatas. Jika terlalu banyak pengguna yang terhubung ke jaringan yang sama, maka performa perangkat dapat menurun.
Hal ini dapat menyebabkan perangkat menjadi lemot atau bahkan tidak dapat terhubung ke internet.
5. Pemantauan aktivitas online
Pemantauan aktivitas online dapat dilakukan oleh pemilik jaringan WiFi atau pihak ketiga. Dengan pemantauan ini, pemilik jaringan atau pihak ketiga dapat mengetahui situs web yang dikunjungi, aplikasi yang digunakan, atau data sensitif lainnya yang dikirimkan melalui jaringan tersebut.
Agar dapat mengurangi risiko keamanan ketika menggunakan WiFi publik, berikut adalah beberapa saran yang dapat diikuti:
1. Hindari melibatkan diri dalam aktivitas yang bersifat sensitif, seperti melakukan login ke akun perbankan, e-commerce, atau media sosial, ketika terhubung ke WiFi publik.
2. Manfaatkan VPN (Virtual Private Network), yang dapat membantu melindungi data Anda dari serangan Man-in-the-Middle (MitM). VPN bekerja dengan membentuk terowongan terenkripsi antara perangkat Anda dan server VPN.
3. Pastikan untuk selalu memperbarui perangkat lunak pada perangkat Anda. Pembaruan perangkat lunak sering kali mencakup perbaikan keamanan yang dapat membantu melindungi perangkat Anda dari ancaman malware.
4. Perhatikan tautan dan file yang diterima, dan hindari membuka tautan atau mengunduh file yang tidak dikenal atau berasal dari sumber yang tidak dapat dipercaya.
[Redaktur: Elsya TA]