WahanaNews.co | Universitas Gadjah Mada (UGM) menyiapkan program pendampingan untuk identifikasi dini kondisi psikologis mahasiswa usai adanya mahasiswa yang bunuh diri di hotel beberapa waktu lalu.
"Kami di tingkat universitas mengajak para dekan mencoba merumuskan upaya-upaya pendampingan terhadap mereka dan kami mau memperkuat komunitas karena situasi mahasiswa dengan tekanan oleh penyebab apapun tidak bisa dianggap remeh," kata Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni UGM Arie Sujito di Kampus UGM Yogyakarta, Selasa (11/10/2022).
Baca Juga:
Pemkab Sleman Perbaiki 13 Jembatan untuk Keamanan dan Kenyamanan Masyarakat
Sejumlah fakultas di UGM, menurut dia, sejatinya telah menyediakan ruang bagi mahasiswa untuk mengonsultasikan berbagai tekanan yang dialami.
Namun demikian, ujar Arie, dibutuhkan juga dukungan dari komunitas mahasiswa di masing-masing jurusan atau angkatan untuk melakukan pendampingan serta deteksi dini sesama mereka.
"Orang kan tidak mungkin berani berterus terang kalau dirinya sakit nah ini kita harus cegah juga stigma atau stereotipe," kata dia.
Baca Juga:
Danrem 042/Gapu- Peletakan Batu Pertama Pembangunan Musholla Ar-Rachmad di Koramil 420-09/Bangko
Oleh karena itu, menurut dia, ke depan mahasiswa juga akan dilibatkan dalam kegiatan pendampingan melalui kelompok-kelompok yang bisa saling membantu untuk mengatasi problem yang dialami.
Kasus bunuh diri agar tidak kembali muncul, menurut dia, UGM berkomitmen melakukan pencegahan dengan mendiagnosis baik dari aspek medis maupun dari sisi sosial mahasiswa.
"Ini bisa juga menjadi pembelajaran bagi universitas-universitas yang lain untuk bisa mengantisipasi peristiwa yang sama," ujar Arie.