WahanaNews.co | CEO Mercedes Benz, Ola Kaellenius, prediksikan kekurangan chip semikonduktor secara global masih akan berlanjung sepanjang tahun ini, bahkan sampai 2023.
emikonduktor benar-benar masih ada, dan akan menjadi tantangan bagi industri sepanjang tahun ini dan tahun depan," kata Kaellenius pada konferensi Reuters Automotive Europe di Munich, Jerman, pada Rabu (29/6) lalu.
Baca Juga:
Sejumlah Perusahaan Tarik Puluhan Ribu Kendaraan Karena Komponen Rusak
Namun, ia mengatakan meskipun ada kecenderungan pasar yang mudah berubah, para produsen mobil masih memiliki jaminan pesanan yang kuat.
"Kami belum melihat tanda-tanda bahwa permintaan akan bergerak ke arah sana [negatif]," kata Kaellenius.
Ia mengatakan ketika industri otomotif melakukan transisi ke kendaraan listrik (EV), maka Mercedes-Benz akan memainkan 'peran yang lebih aktif' di seluruh rantai pasokannya sampai ke tempat penambangan bahan baku.
Baca Juga:
Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN gaet 48 Calon Mitra SPKLU dan SPBKLU
"Kami tidak berhenti di pabrik sel baterai... kami harus melalui seluruh rantai nilai di sini karena ada begitu banyak yang bergerak," kata Kaellenius.
Dia menambahkan akan membutuhkan setidaknya satu dekade untuk mentransisikan pabrik mesin pembuat mobil bertenaga bahan bakar fosil, menjadi pabrik yang membuat mobil listrik sepenuhnya (full electric).
Kaellenius menambahkan bahwa dia yakin transisi tersebut dapat dikelola secara teratur nantinya. [gun]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.